Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Bukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB

Alat kontrasepsi atau pencegah kehamilan beragam jenisnya, berikut adalah 7 di antaranya.

7 Februari 2024 | 19.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemasangan alat kontrasepsi implan (ilustrasi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Melakukan perencanaan kehamilan adalah langkah bijak untuk meningkatkan kesehatan reproduksi. Berbagai jenis alat kontrasepsi tersedia untuk membantu pasangan suami istri mengontrol kehamilan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut adalah penjelasan singkat tentang 7 jenis alat kontrasepsi yang dapat dipertimbangkan

  1. Spiral (IUD)

Spiral atau IUD (Intrauterine Device) adalah alat kontrasepsi yang ditempatkan di rahim. IUD tersedia dalam dua jenis, yakni hormonal dan non-hormonal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hormonal IUD mengandung progestin, yang mencegah sperma mencapai sel telur, sementara IUD non-hormonal biasanya menggunakan tembaga untuk mencegah kehamilan. Keduanya dapat memberikan perlindungan jangka panjang, yang membuatnya menjadi pilihan populer untuk pasangan yang tidak ingin berkomitmen setiap hari.

  1. Pil Kontrasepsi

Dikutip dari National Health Service UK, pil kontrasepsi adalah obat hormonal yang dikonsumsi secara teratur setiap hari untuk mencegah ovulasi dan mengentalkan lendir serviks, sehingga sperma sulit mencapai sel telur.

Pil kontrasepsi memiliki berbagai formula, termasuk kombinasi estrogen dan progestin serta pil progestin saja. Keakuratan penggunaannya sangat bergantung pada konsistensi waktu pengambilan.

  1. Implan

Implan adalah stik kecil yang ditanamkan di bawah kulit lengan atas yang melepaskan hormon untuk mencegah ovulasi dan merubah lendir serviks. Implan memberikan perlindungan jangka panjang tanpa perlu memikirkan setiap hari atau setiap bulan. Kelebihannya termasuk efektivitas yang tinggi dan efek samping yang minimal.

  1. Suntikan Kontrasepsi

Menurut Better Health Victoria, suntikan kontrasepsi dilakukan dengan penyuntikan hormon progestin ke dalam otot setiap tiga bulan.

Progestin menghambat ovulasi dan menebalkan lendir serviks. Metode ini sangat nyaman karena hanya memerlukan injeksi berkala tanpa perlu khawatir setiap hari.

  1. Kondom

Kondom adalah metode kontrasepsi yang melibatkan penggunaan alat pelindung saat berhubungan seksual. Kondom tidak hanya melindungi dari kehamilan, tetapi juga dapat mencegah penularan infeksi menular seksual (IMS). Kondom pria dan wanita tersedia, memberikan opsi yang sesuai dengan preferensi pasangan.

  1. Kontrasepsi Darurat

Kontrasepsi darurat atau pil kehamilan dapat digunakan setelah berhubungan seks tanpa perlindungan. Pil ini mengandung hormon yang membantu mencegah ovulasi atau menempelnya telur yang telah dibuahi.

Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, penting untuk diingat bahwa kontrasepsi darurat tidak seefektif metode kontrasepsi reguler dan sebaiknya digunakan hanya dalam situasi darurat.

  1. Tubektomi dan Vasektomi

Kontrasepsi tubektomi (untuk wanita) dan vasektomi (untuk pria) adalah prosedur pembedahan yang menghentikan jalannya saluran reproduksi. Tubektomi mencegah telur bertemu sperma dengan memotong atau menyumbat tuba falopi

Di sisi lain, vasektomi menghentikan perjalanan sperma dengan memotong atau menyumbat saluran yang membawa sperma. Kedua metode ini bersifat permanen dan cocok untuk pasangan yang telah yakin tidak ingin memiliki anak lagi.

Memilih alat kontrasepsi yang tepat merupakan keputusan yang penting dalam perencanaan keluarga. Konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu pasangan menemukan opsi yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus