Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu jenis kerupuk ciri khas asal Cirebon, masyarakat setempat menyebutnya dengan kerupuk melarat. Kerupuk yang satu ini tidak banyak memiliki perbedaan dengan kerupuk pada umumnya, hanya saja proses pemasakkannya yang tidak umum.
Melarat pada kerupuk melarat diartikan sebagai proses penggorengan yang tidak menggunakan minyak kelapa, namun menggunakana pasir panas, yang sebelumya sudah dibersihkan terlebih dahulu dengan proses pengeringan dan kemudiaan proses penyaringan dengan teknik diayak, pasir ini sendiri biasanya menggunakan pasir sungai.
Teknik penggorengan dengan bahan masaknya pasir ini, diketahui minim kandungan minyak pada kerupuknya, berbeda dengan kerupuk yang digoreng dengan minyak makan. Selain itu kerupuk pada umumnya memiliki berbagai macam warna-warni, tujuannya untuk mempengaruhi minat beli konsumen. Secara tradisional pembuatan Kerupuk Melarat untuk pewarnaannya menggunakan pewarna makanan yang berasal dari tumbuhan, sehingga sangat terkesan alami.
Sumber pewarna makanan salah satu contohnya adalah Pandan, perasaan air pandan yang serat berwarna hijau digunakan untuk bahan tambahan Kerupuk Melarat jadi berwarna hijau, selanjutnya ada Kerupuk Melarat berwarna kuning, warna tersebut bisa didapatkan dari perasan air kunyit yang sudah dihaluskan. Ada juga Kerupuk Melarat yang berwarna Merah, warna merah pada Kerupuk didapatkan dari sumber buah bit atau buah naga selain bagus warnanya, juga memiliki kandungan manfaat bagi tubuh.
Baca: Hati-hati Ada bahan Berbahaya di Kerupuk Melarat
Proses pembuatan Kerupuk Melarat terbagi jadi beberapa proses dimulai dari mencampur bahan utama yakni tepung tapioka, kemudian garam. Selanjutnya ada proses pemberian warna, inilah yang dilakukan untuk mempercantik tampilan Kerupuk Melarat, kemudian ada proses pencetakkan kerupuk, setelah adonan berwarna, kerupuk dicetak sesuai pesanan. Dilanjutkan dengan proses pengukusan, proses ini membuat tepung Kerupuk Melarat jadi matang.
Proses selanjutnya penjemuran adonan kerupuk, biasanya para pelaku usaha menjemurnya langsung di bawah sinar matahari, tidak membutuhkan waktu yang lama, jika sudah cukup kering dapat diangkat. Lanjut pada proses penggorengan, seperti informasi di atas sebelumnya, penggorengan ini menggunakan pasir sungai.
Pusat produksi kerupuk ini berada di Kecamatan Weru. Saat makan, kehadiran kerupuk melarat sebagai pelengkap dapat menambah sedap santapan, apalagi menikmati kuliner seperti ikan asin dan sambal terasi dari Cirebon, selera makan bisa semakin bertambah.
TIKA AYU
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini