Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Doom spending atau kebiasaan belanja berlebihan sebagai respons terhadap stres atau kekhawatiran telah menjadi fenomena yang semakin sering terjadi di era modern. Munculnya kecemasan akibat ketidakpastian ekonomi, tekanan sosial, atau kondisi personal sering kali mendorong individu untuk mencari pelarian dalam aktivitas konsumtif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayangnya, perilaku ini justru dapat memperparah kondisi finansial dan emosional seseorang. Karena itu, memahami cara menghindari doom spending menjadi penting agar kita dapat menjaga kesehatan mental dan keuangan secara seimbang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cara menghindari doom spending
1. Buat pengeluaran yang tidak masuk akal menjadi lebih sulit
Pemborosan yang tidak terkendali sering terjadi ketika konsumen tidak memikirkan apakah mereka benar-benar membutuhkan suatu barang atau dampak dari pembelian tersebut terhadap kondisi keuangan mereka. Salah satu cara untuk menghentikan kebiasaan ini adalah dengan menambahkan kendala dalam proses berbelanja.
Sebagai alternatif, Anda bisa memberi diri waktu untuk mempertimbangkan kembali setiap pembelian dengan menghapus detail kartu kredit yang tersimpan di situs belanja dan menggunakan uang tunai untuk transaksi di toko. Dengan harus mengetik ulang informasi kartu atau mengambil uang tunai, Anda akan lebih sadar akan pengeluaran Anda dan dapat berpikir lebih matang apakah barang tersebut benar-benar diperlukan.
2. Latih diri untuk menemukan kebahagiaan dengan cara yang sehat
Menurut psikolog Novi Poespita Candra dari Universitas Gadjah Mada, orang yang melakukan doom spending biasanya berada dalam kondisi stres, cemas, bosan, atau merasa kesepian.
Menurut dia, orang yang belanja secara impulsif dan berlebihan sering kali mencari kebahagiaan melalui kepuasan sementara. Namun, hal ini justru bisa mendorong mereka untuk terus melakukan tindakan yang memberikan kesenangan sekejap tersebut. Karena itu, Novi menyarankan agar orang yang mengalami doom spending berlatih menemukan kebahagiaan dan ketenangan melalui cara yang lebih sehat.
Novi juga menjelaskan bahwa kebahagiaan bisa didapatkan dengan mencoba atau mempelajari hal-hal baru. Pencapaian dalam aktivitas atau belajar sesuatu yang baru dapat memberikan perasaan bahagia. Selain itu, kata dia, kebahagiaan juga bisa diperoleh melalui interaksi yang baik dengan keluarga, teman, serta partisipasi dalam kegiatan sosial.
3. Buat budget
Jika Anda belum memiliki anggaran atau jika anggaran yang Anda buat tidak sesuai harapan, sekarang adalah saat yang tepat untuk meninjau kembali angka-angka keuangan Anda. Anda tidak akan bisa melakukan perubahan yang diperlukan sampai Anda memahami gambaran keuangan secara keseluruhan dan memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan tabungan Anda.
Memperhatikan angka-angka keuangan akan membantu Anda mengambil kembali kendali atas keuangan Anda dan dapat mencegah pengeluaran yang berlebihan. Menetapkan anggaran memberikan batasan yang jelas dan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik mengenai penggunaan uang Anda.
THE SIMPLICITY HABIT | SCHWAB | ANTARA
Pilihan Editor: Tips Belanja Bijak di Tengah Gempuran Diskon saat #dirumahaja