Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah kini banyak mencari tabung oksigen sebagai bagian dari kebutuhan perawatan. Tabung oksigen diperlukan ketika pasien mengalami sesak napas, yang menjadi salah satu dari gejala berat Covid-19
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tingginya penggunaan tabung dan oksigen untuk perawatan kesehatan mandiri di rumah maka ada beberapa hal yang perlu diketahui. Secara umum, bila terapi atau perawatan dengan gas oksigen menjadi rekomendasi dari dokter yang merawat, maka pada proses awal pihak keluarga atau pasien sudah diberikan informasi cara pemakaian dan dosis penggunaan gas oksigen dalam tabung. Hal ini penting untuk mendapatkan informasi dan manfaat yang baik sesuai rencana dokter yang merawat pasien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dokter Ulfi Umroni, pada umumnya tabung oksigen dengan oksigen di dalamnya diberikan dengan indikasi anemia, gangguan jantung, gangguan sistem pernapasan, asma, gagal napas, pasien shock hypermetabolisme state karena trauma kepala, luka bakar berat, sepsis, trauma dada, atau sesak napas karena Covid yang saat ini banyak terjadi. Menurutnya, sebelum menyimpan tabung oksigen di rumah, beberapa hal tentang persiapan dan penggunaan oksigen dapat dilakukan sesuai prosedur di bawah ini.
Prosedur Persiapan:
-Siapkan tabung O2 dan tabung udara tekan/tekanna udara/udara medis dan pastikan tekanan dalam tabung oksigen memenuhi kebutuhan pemakaian.
-Pasang flow manometer O2 dan udara tekan.
-Masukan air kemasan yang baru pada tabung flowmeter regulator sesuai ketinggian standar yang tertera pada tabung tampung air.
Pelaksanaan:
-Atur regulator O2 pada alat flowmeter sesuai tekanan yang diperlukan.
-Atur regulator (flowmeter) udara tekan sesuai tekanan yang diperlukan.
-Gunakan oksigen sesuai yang dibutuhkan atau sesuai dosis anjuran dokter, penggunaan dosis rendah antara 1-2 L/menit merupakan dosis perawatan yang dapat diberikan. Dosis dapat diberikan antara 3-4L/menit bila kondisi sesak semakin meningkat.
-Pastikan selang oksigen terpasang dengan baik pada pasien dengan melakukan fiksasi di daerah bagian belakang kepala pasien.
-Evaluasi kebutuhan oksigen secara berkala sesuai rencana penanganan, Anda dapat menggunakan oximeter dengan target saturasi oksigen antara 94-98 persen atau sesuai rekomendasi dokter.
-Evaluasi tekanan dalam tabung oksigen, apakah masih memadai atau kosong.
-Bila sudah selesai digunakan, bersihkan selang oksigen dan hindari kontak dengan anak kecil atau anggota keluarga yang tidak berwenang.
- Tutup semua tekanan pada flowmeter dan pastikan penempatan tabung O2 pada tempatnya.
Penyimpanan:
-Simpanlah tabung O2 dan tabung udara tekan, jauhkan dari tekanan udara panas, baik dari sinar matahari maupun dari ruangan atau benda panas.
-Hati-hati dengan regulator pengatur tekanan O2 dan udara tekan jangan sampai terbentur dan tertabrak
Dengan semua prosedur penggunaan oksigen tersebut, maka penggunaan dosis 1-2 liter/menit sudah dapat membantu memenuhi kebutuhan oksigen dalam membantu perawatan atau terapi pasien. Oximeter atau pengukur saturasi oksigen dalam tubuh pasien dapat digunakan untuk membantu menentukan target kebutuhan dalam lama pemakaian oksigen.