Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Covid-19 Varian Omicron di Afsel: Tabung Oksigen Belum Banyak Dipakai

Melesat 255 persen dalam seminggu, Covid-19 varian Omicron sejauh ini tak seganas yang dikawatirkan. Tapi alarm berbeda datang dari Inggris Raya.

11 Desember 2021 | 09.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 di Afrika Selatan melesat 255 persen sepanjang tujuh hari terakhir. Ini adalah gelombang infeksi keempat di negara itu. Namun, dibandingkan dengan tiga gelombang yang pertama, peningkatan karena infeksi virus varian Delta dan varian Omicron kali ini disertai dengan penambahan jumlah pasien rumah sakit yang jauh lebih kecil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data dari Netcare, jaringan rumah sakit swasta terbesar di Afrika Selatan, mengungkap itu pada Rabu lalu. “Kami menyaksikannya sendiri pada banyak pasien di rumah sakit yang kami miliki di Provinsi Gauteng,” kata Richard Friedland dari Netcare. Gauteng adalah provinsi paling banyak mencatat kasus Covid-19 varian Omicron.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menuturkan, sekitar 90 persen dari para pasien Covid-19 di rumah sakitnya itu tak sampai membutuhkan terapi oksigen. Jika tren ini berlanjut, Friedland meyakini, sebagian besar pasien di gelombang keempat wabah Covid-19 tersebut akan bisa ditangani tanpa perlu perawatan di rumah sakit.

Friedland membandingkannya dengan 26 persen pasien Covid-19 di gelombang-gelombang sebelumnya yang harus menjalani perawatan intensif.

Sebelumnya, Fareed Abdullah dari Dewan Riset Medis Afrika Selatan telah mengungkap yang sama. Dia mengatakan, berdasarkan observasi dua minggu ke belakang, tak banyak tabung oksigen yang digunakan di bangsal-bangsal khusus pasien Covid-19. “Infeksi SARS-CoV-2 pun ditemukan tak sengaja pada pasien-pasien yang datang ke rumah sakit atas alasan medis lain,” katanya.

Itu tampak dari sampel 42 pasien pada 2 Desember lalu yang menunjukkan 70 persen di antaranya tak sampai menggunakan tabung oksigen. Tingkat saturasi para pasien itu masih terukur baik dengan oksigen dalam ruangan. “Temuan awal yang sangat signifikan dari analisis ini adalah periode rawat inap pasien yang dibawa ke bangsal Covid-19 yang jauh lebih pendek, yakni rata-rata 2,8 hari, berbanding 8,5 hari selama 18 bulan terakhir.”

Sementara itu, Marco Cavaleri dari BPOM-nya Eropa menekankan kebutuhan mengumpulkan lebih banyak bukti untuk memastikan apakah tingkat keparahan penyakit karena infeksi varian Omicron benar berbeda dari infeksi varian yang sudah menyebar lebih dulu. “Hanya waktu yang bisa membuktikannya,” kata dia.

Kecemasan Cavaleri nyata di Inggris Raya yang pada Kamis lalu mengidentifikasi tambahan 249 kasus Covid-19 varian Omicron. Jumlah itu hampir dua kali lipat dari angka yang diumumkan sehari sebelumnya. Dengan laju seperti itu, Inggris Raya diperkirakan bakal mencatatkan lebih dari 600 ribu kasus Omicron tepat sebelum Natal nanti.

Secara keseluruhan, kasus baru Covid-19 di Inggris Raya telah meningkat delapan persen sepanjang sepekan ke belakang, dibandingkan sepekan sebelumnya lagi. Pada periode yang sama, angka pasien barunya di rumah sakit bertambah 3,9 persen dan kematian juga bertambah 0,7 persen.

Berdasarkan hasil analisis genome sequencing yang sudah dilakukan, John Edmunds dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, juga anggota Scientific Advisory Group for Emergencies, mengungkapkan dugaan kalau varian Omicron ternyata telah menyebar di wilayah itu sejak pertengahan Oktober lalu. Dan bahkan, menyebar lebih cepat daripada di Afrika Selatan di mana varian itu pertama terdeteksi.

“Saya kira dalam dua bulan ke depan, kita akan melihat gelombang kasus baru Covid-19 varian Omicron yang lebih besar,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun real time Johns Hopkins University, Inggris Raya melaporkan penambahan lebih dari 1,2 juta kasus baru Covid-19 selama sebulan terakhir. Posisinya berada di urutan tiga tertinggi secara global, setelah Amerika Serikat dan Jerman.

NEW SCIENTIST, THE GUARDIAN, JHU


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus