Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Celebrity worship syndrome atau sindrom pemujaan selebritas jenis hubungan parasosial kekaguman berubah menjadi ketertarikan dan keasyikan obsesif. Mengutip Verywell Mind, celebrity worship atau pemujaan yang ekstrem terhadap selebritas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sindrom ini digambarkan sebagai gangguan obsesif-adiktif seseorang menjadi sepenuhnya terobsesi terhadap kehidupan pribadi selebritas idolanya, dikutip dari Psychology Today. Merujuk Model Absorption-Addiction, ada tiga jenis celebrity worship menurut skala perilaku selebritas atau celebrity attitude scale.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya ukuran yang digunakan untuk pemujaan selebritas, yakni celebrity attitude scale. Skala itu menunjukkan tiga tingkat fenomena, yaitu hiburan-sosial, intens-pribadi, dan batas-patologis. Itu telah digambarkan sebagai gangguan obsesif-adiktif, walaupun itu bukan kondisi yang diakui secara klinis dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5) .
Seperti hubungan parasosial, sindrom pemujaan selebritas dianggap sepihak atau tanpa timbal balik. Ini melibatkan satu orang yang memakai banyak waktu dan energi untuk menjalin hubungan dengan selebritas yang tak mengetahui keberadaan pengagumnya.
Jenis celebrity worship
1. Hiburan sosial, tingkat terendah pemujaan selebritas, orang-orang yang dihibur selebritas dan berinteraksi sosial, seperti partisipasi klub penggemar, berdasarkan minat mereka terhadap pesohor idolanya.
2. Pribadi intens, jenis celebrity worship, yaitu orang-orang yang terobsesi dengan selebritas favorit mereka dan menjadi kompulsif dalam ekspresi emosi mereka. Sekitar 20 persen dari peserta penelitian menunjukkan tingkat pemujaan selebritas ini.
3. Borderline pathological atau ambang patologis ini tingkat tertinggi pemujaan selebritas. Ini termasuk orang-orang yang tak bisa mengontrol aktivitas mereka berfantasi tentang selebritas favorit mereka. Penelitian telah menunjukkan sekitar 3 persen sampai 5 persen dari peserta studi tergolong dalam level pemujaan selebritas ini.
Pandangan psikologis terhadap celebrity worship
Celebrity worship berhubungan dengan kesehatan mental merujuk perilaku maladaptasi tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan secara wajar. Orang-orang di tingkat pribadi yang intens dari celebrity worship dinilai mendapat nilai tinggi untuk neurotisisme. Mereka berada di garis ambang patologis nilai tinggi untuk psikotisme yang mencerminkan kecenderungan gangguan kesehatan mental.
Celebrity worship dikaitkan dengan kesehatan psikologis, termasuk kecemasan dan depresi. Sementara itu, tingkat pemujaan selebritas yang intens-pribadi dan patologis telah ditemukan terkait dengan perilaku obsesif-kompulsif. Celebrity worship dikaitkan dengan perilaku dan sikap makan yang bermasalah dan pemuja selebritas cenderung merasa positif tentang operasi kosmetik.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.