Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cokelat identik dengan makanan yang bisa meningkatkan perasaan bahagia, juga tambahan yang lezat pada kue, buah, dan es krim. Jenis yang paling populer adalah cokelat susu dan cokelat hitam. Bagaimana dengan cokelat putih?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak yang ragu apakah cokelat putih termasuk jenis cokelat. Apakah rasanya seperti cokelat, kegunaannya, dan juga nilai gizinya? Simak penjelasan berikut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cokelat putih adalah kombinasi susu, gula, dan mentega kakao. Susu dan gula sudah tak asing di telinga tapi mentega kakao mungkin masih asing. Ini adalah lemak pada biji kakao. Cokelat susu dan cokelat hitam mengandung biji kakao dan juga lemaknya, sementara cokelat putih hanya lemaknya.
Meski rasanya berbeda, cokelat putih masih masuk kategori cokelat karena bahan-bahannya diambil dari biji cokelat. Akan tetapi, berhati-hatilah dengan cokelat putih sesungguhnya, yang menurut BPOM Amerika Serikat (FDA) kandungannya tak lebih dari 20 persen mentega kakao. Produk-produk berkualitas lebih rendah bahkan tak mencapai angka tersebut.
Jika jenis cokelat lain dibuat dari biji cokelat yang dipanen, cokelat putih dibuat dari fermentasinya. Proses ini membantu melepaskan pembungkus biji dan membantu mengeluarkan rasa aslinya. Biji kemudian dikeringkan dan disangrai, kemudian masuk ke tahap rafinasi.
Meski konsepnya tak cocok dengan sebagian orang, sebagian lainnya menikmati rasa cokelat putih. Rasa manis dan sedikit mirip vanila menyatu dengan aneka rasa cokelat putih lainnya.
Apa manfaat sehatnya?
Cokelat mengandung banyak manfaat kesehatan, termasuk sumber antioksidan dan mineral seperti zat besi. Dalam sebuah diskusi dengan USA Today, Dr. Travis Nemkov, asisten pengajar riset biokimia dan genetik molekuler di Universitas Colorado, menyebut manfaat zat besi bagi tubuh.
"Zat besi penting bagi tubuh untuk memproduksi hemoglobin, protein pada sel-sel darah merah menggunakan zat besi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh," jelasnya. Sumber zat besi lain termasuk sereal, daging merah, daging unggas, ikan, tiram, kacang merah, lentil, tomat, tahu, bayam, sayuran berdaun hijau tua, kentang, kacang mete, dan yang paling penting cokelat hitam (kandungan kakao 45-69 persen)."