COKELAT, seperti dalam film Chocolate, memang tak cuma sedap di mulut. Serangkaian riset membuktikan bahwa buah cokelat (dark cocoa) sanggup menyehatkan jantung. Pekan lalu, misalnya, dua penelitian muncul dalam pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science di Boston, AS.
Riset pertama digelar tim Carl Keen, pakar nutrisi dari Universitas California-Davis, California. Mereka merekrut sekelompok responden berusia 20-40 tahun yang diminta minum secangkir cokelat dan pil aspirin secara bergantian. Kemudian, seusai minum aspirin atau cokelat, semua responden menjalani tes darah.
Hasilnya, secangkir cokelat memberikan pengaruh positif seperti halnya pil aspirin. Gumpalan zat pembeku darah (platelet) terkikis dan darah mengalir lebih lancar. Namun, Keen mengakui, dia belum mendapatkan dosis cokelat yang cocok bagi kesehatan. ?Jika dosis itu sudah ditemukan,? kata Keen, ?bakal terjadi revolusi dalam perencanaan diet sehari-hari.?
Riset yang kedua adalah milik tim Norman Hollenberg. Profesor ilmu jantung dari Sekolah Kedokteran Harvard, Boston, ini mengamati suku asli Kuna yang tinggal di pulau terpencil di Panama, Amerika Tengah. Setiap warga suku Kuna menyantap paling sedikit lima cangkir bubuk cokelat asli?tanpa gula, susu, dan keju?saban hari.
Namun, kebiasaan kuno itu tak bertahan langgeng. Sebagian warga Kuna telah meninggalkan menu tradisional yang kaya cokelat. Hollenberg yakin, seperti dikutip WebMD Health pekan lalu, absennya cokelat inilah yang membuat banyak orang Kuna kini terserang hipertensi dan penyakit jantung koroner.
Seperti halnya buah anggur dan teh, kata Hollenberg, cokelat mengandung senyawa antioksidan flavonoid. Nah, di dalam darah, flavonoid bekerja menggandeng senyawa nitrat oksida untuk menjaga keseimbangan tekanan darah, melancarkan aliran darah, dan mengikis timbunan kolesterol jahat. Walhasil, jantung pun lebih sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini