Jam Tidur, Jangan Lebih atau Kurang

TIDURLAH sesuai dengan takaran. Berlebihan ataupun kekurangan tidur sama tak bagusnya buat kesehatan. Anjuran itu muncul berdasarkan hasil riset yang dilaporkan dalam Archives of General Psychiatry edisi terbaru. Riset digelar oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin Daniel Kripke, profesor psikiatri dari Universitas California, San Diego, Amerika Serikat. Mereka menganalisis data dan riwayat kesehatan 1,1 juta penduduk Amerika, laki-laki dan perempuan, yang berusia 30 sampai 102 tahun. Jutaan data?termasuk pola tidur responden?tadi adalah hasil survei American Cancer Society yang dilakukan pada 1982-1988. Seusai menganalisis jutaan data, Kripke mendapat kesimpulan yang cukup menarik. Waktu tidur yang paling ideal bagi orang dewasa adalah 6-7 jam sehari. Jam tidur yang kelewat panjang atau terlalu singkat terkait dengan kemunculan berbagai jenis penyakit kronis yang berdampak fatal. Responden yang terbiasa tidur lebih dari delapan jam sehari, misalnya, menyandang risiko 15 persen lebih tinggi mengidap penyakit kronis yang mematikan. Risiko serupa terjadi pada responden yang tidur hanya 4-5 jam sehari. Kripke juga mendapati bahwa konsumsi pil tidur yang terlalu sering menggenjot risiko kematian 25 persen. Temuan Kripke kontan mengundang beragam komentar. Philis Phyllis Zee, Direktur Pusat Studi Tidur di Rumah Sakit Northwestern Memorial, Chicago, misalnya, sepakat bahwa tidur yang kelewat panjang atau terlalu singkat membuat umur lebih pendek. Tapi Zee mengingatkan bahwa hal ini harus dilacak lebih jauh. ?Apakah ini memang sekadar soal jam tidur? Atau ada problem kesehatan lain yang ditandai dengan waktu tidur?? kata Zee kepada ABC News pekan lalu.