Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Olahan bebek banyak digemari masyarakat sebab cita rasanya yang enak dan dapat diolah menjadi berbagai macam menu yang nikmat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari webMD, Asia memiliki permintaan terbesar untuk produk bebek dan unggas. Namun bebek juga biasa dikonsumsi di Eropa, Australia, dan Amerika Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati enak disantap, serta menjadi sumber protein yang sangat baik, olahan bebek seperti lemak bebek dianjurkan untuk tidak dikonsumsi terlalu sering karena dapat berimbas pada kondisi kesehatan tubuh.
Meskipun, lemak bebek dapat menjadi sumber asam linoleat yang baik, tetapi juga tinggi kalori dan lemak jenuh. Jika Anda mengonsumsinya terlalu banyak, hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, di antaranya:
Peningkatan kolesterol total
Lemak bebek mungkin tidak mengandung lemak jenuh setinggi beberapa produk hewani, tetapi lemak bebek mengandung lebih banyak lemak jenuh daripada pilihan lain seperti minyak zaitun. Diet tinggi lemak jenuh dapat menyebabkan peningkatan kolesterol total yang signifikan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Oleh karena itu, lemak bebek dapat dinikmati dalam jumlah sedang, tetapi tidak boleh sepenuhnya menggantikan minyak zaitun atau sumber lemak sehat lainnya.
Penambahan berat badan
Lemak bebek mengandung kalori yang tinggi. Satu sendok makan lemak bebek, yang merupakan satu porsi, mengandung 113 kalori. Namun, banyak resep lemak bebek yang menggunakan lebih dari jumlah ini dan, akibatnya, bisa jadi mengandung kalori yang sangat tinggi.
Jika Anda mencoba menurunkan berat badan karena alasan kesehatan, mengganti makanan berkalori tinggi dengan pilihan yang lebih rendah kalori adalah pendekatan yang bagus. Membatasi resep yang mengandung lemak bebek dalam bahan-bahannya dapat membantu.
Mengurangi kualitas
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa lemak bebek yang diolah lebih rentan terhadap oksidasi lipid selama penyimpanan daripada minyak dan lemak lainnya. Oksidasi lipid menyebabkan makanan memburuk ketika tidak digunakan.
Sebagai informasi, daging bebek menjadi salah satu makanan yang perlu dihindari penderita asam urat. Hal ini karena, meski memiliki sejumlah manfaat, salah satu jenis daging yang cukup mudah ditemui ini ternyata termasuk makanan yang mengandung purin. Daging bebek sendiri tidak menjadi penyebab langsung asam urat, akan tetapi sebaiknya Anda menghindari daging ini jika menderita artritis gout.
Dimas Kuswantoro, dan Kakak Indra Purnama berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Viral Bebek di IKN: 5 Jenis Bebek yang Hidup di Iklim Tropis