Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Dari Rasa sampai Rupa, Ini Beda Udon Jepang dan Indonesia

Hal paling dasar yang mempengaruhi citarasa udon adalah tepung.

31 Agustus 2018 | 19.07 WIB

Tampilan dari udon yang siap untuk dimasak. (pinterest.com)
Perbesar
Tampilan dari udon yang siap untuk dimasak. (pinterest.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekilas, penampakan udon tampak seperti mi rebus biasa. Hanya, diameternya lebih besar dan kuahnya terlihat lebih pekat. Udon adalah penganan asal Jepang. Kini, keberadaannya marak dijual di Indonesia. Apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta.

Meski diadopsi langsung dari Jepang, udon di Indonesia dan Jepang memiliki perbedaan. General Manager PT Happy Restaurants Indonesia Vriska Virginia, dalam konferensi pers pembukaan Restoran Hanamaru Udon di Lippo Mall Puri, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat, 31 Agustus, menjabarkan sejumlah perbedaan udon asli Jepang dan udon yang disajikan di Tanah Air.

1. Tepung
Hal paling dasar yang mempengaruhi citarasa udon adalah tepung. Bahan utama pembuat mi ini biasanya di Indonesia menggunakan tepung biasa. Bisa menggunakan terigu atau tepung beras. Namun kualitas rasa yang dihasilkan cukup jauh bila dibandingkan dengan udon asli.

Udon asli diolah dari tepung khusus yang diklaim zero fat. Tepung tersebut didatangkan langsung dari Jepang. Bila menjadi mi, udon Jepang dan Indonesia memiliki perbedaan tekstur. Udon Jepang dinilai lebih kenyal dan empuk. Selain itu licin dan mudah dicapit dengan sumpit.

2. Kuah
Kuah udon dibuat dari kaldu. Hampir sama dengan Jepang, kaldu yang dipakai berasal dari ikan, daging ayam, dan daging sapi. Hanya, kuah Jepang biasanya tak halal. Sedangkan kuah udon di Indonesia umumnya dibikin halal. Secara rasa, tak ada perbedaan yang terlalu signifikan. Hanya, kuah yang tak halal memang tampak lebih berminyak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca Juga:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Udon Sanuki, Lebih Kenyal dan Tidak Sulit Dicapit dengan Sumpit 

3. Kebiasaan makan
Udon di Jepang sama seperti nasi bagi orang Indonesia. Penganan itu pun tidak diperhitungkan sebagai makanan yang mahal. Beda halnya dengan udon di Indonesia. Di Tanah Air, udon termasuk kuliner premium dengan harga menengah.

4. Restoran udon
Lantaran dianggap sebagai makanan sehari-hari, udon di Jepang rata-rata dijual dengan konsep cepat saji yang minimalis. Berbeda dengan Indonesia. Sebab, tempat makan udon di Tanah Air rata-rata berbentuk restoran. Dekorasi yang dihadirkan pun lebih warna-warni. Restoran udon pun kerap dijadikan sebagai tempat nongkrong atau kumpul kerabat.

5. Ragam tempura
Varian tempura untuk lauk makan udon di Indonesia dan Jepang sedikit berbeda. Di Indonesia diklaim lebih beragam. Ada tempura gurih, juga manis. Sedangkan di Jepang rata-rata hanya gurih dan asin. Di Indonesia, terdapat tempura otak-otak, kentang, bakwan jagung, hingga nanas. Sementara itu di Jepang, umumnya hanya berupa tempura ikan.

6. Kadar pedas
Orang Indonesia dinilai memiliki selera pedas lebih tinggi daripada orang Jepang. Maka itu, umumnya, sambal atau cabai yang dimasak untuk udon di Indonesia lebih pedas. Bahkan, ada menu khusus bernama udon spicy yang biasanya dijual di lapak-lapak udon di Indonesia.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus