Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ramen dalam laman japanesefoodguide, berasal dari Cina, yang dulu disebut Chu-ka soba (Cina soba) atau Shina-soba. Saat Jepang membuka pelabuhannya untuk perdagangan dengan dunia luar pada akhir zaman Edo, hidangan mie Cina masuk ke Jepang. Mi berbahan dasar gandum ini memiliki berbagai variasi dalam ketebalan dan konsistensi, dan mungkin berbentuk lurus atau keriting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Jepang, ramen merupakan makanan cepat saji yang biasanya dimakan oleh pekerja kantoran saat istirahat. Selain itu, toko ramen buka sampai larut, yang menjadikan ramen sebagai makanan yang sempurna untuk dimakan di penghujung malam, atau shime, sebutan yang menunjukkan penutup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenis-Jenis Dasar Ramen
Ada empat kategori dasar ramen, dan masing-masing dibedakan berdasarkan jenis kaldu yang digunakan untuk membuat sup. Paling umum, ramen shoyu dibuat dari kaldu ayam yang dibumbui dengan kecap, menurut situs ediblemanhattan.
Menjadi karakter dari Tokyo, yang memiliki banyak tempat yakitori. Para pedagang mempunyai banyak tulang ayam, dan mereka manfaatkan untuk membuat sup. Kaldunya cukup kental, sehingga mienya juga cukup kental – sedangkan shio ramen cenderung berkaldu asin, shoyu mendapat tambahan kecap.
Kemudian, ada ramen tonkotsu terbuat dari tulang babi yang direbus, menghasilkan kaldu yang kental, lembut, dan berlemak. Sehingga, membutuhkan mi lebih tipis karena kaldu akan menutupi lebih banyak area permukaan.
Ramen miso atau ramen Sapporo lebih kental dan hangat, dengan perpaduan daging babi juga dicampur dengan ayam. Lantaran, kandungan lemaknya paling tinggi, kuah kental berwarna cokelat yang dibumbui dengan miso (pasta kedelai fermentasi).
Gaya ramen yang dikembangkan pada tahun 50-an, ramen tsukemen sangat mirip dengan mi soba, namun disajikan dengan mie secara terpisah. Dari segi mi, ukuran ramen hampir seperti udon, karena kuahnya hampir seperti saus, biasanya saus tsukemen lebih tebal daripada shoyu.
BALQIS PRIMASARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.