Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Berita Tempo Plus

Agar Tak Kehilangan Harapan

Tingkat depresi pada anak-anak dan remaja melonjak selama pandemi Covid-19. Pembatasan interaksi sosial salah satu pendorongnya. 

27 November 2021 | 00.00 WIB

Perawat dan terapis membujuk seorang anak untuk masuk ruang terapi di klinik di Cisarua, Bandung Jawa Barat, 16 Maret 2021/TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Perawat dan terapis membujuk seorang anak untuk masuk ruang terapi di klinik di Cisarua, Bandung Jawa Barat, 16 Maret 2021/TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Jumlah anak dan remaja yang mengalami depresi ringan hingga berat meningkat.

  • Minimnya interaksi sosial terutama dengan teman sebaya menjadi salah satu faktor pendorong depresi dan kecemasan.

  • Menyakiti diri sendiri sebagai bentuk pelampiasan stres.

SELAMA pandemi Covid-19, tingkat depresi tak hanya terjadi pada orang tua, tapi juga melanda anak-anak dan remaja. Data global menunjukkan 1 dari 5 remaja usia 12-24 tahun mengalami depresi. Di Indonesia, angkanya lebih tinggi: 1 dari 3 remaja mengalami stres.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Dini Pramita

Dini Pramita saat ini adalah reporter investigasi. Fokus pada isu sosial, kemanusiaan, dan lingkungan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus