Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Sejumlah brand fashion nasional dan lokal unjuk penampilan dalam Festival Fashion Show di Kurma Kepulauan Riau Ramadhan Fair 2025. Para model secara bergantian menampilkan busana karya tujuh desainer profesional dan delapan desainer muda potensial Kepulauan Riau (Kepri). Fashion show tak hanya menampilkan busana dari brand skala besar, tetapi juga ada usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM binaan Bank Indonesia wilayah Kepri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu brand yang ditampilkan adalah milik Novia Sukijo. Ia menampilkan lima busana harian yang menggunakan bahan kain batik. "Desainnya menggambarkan jagat raya keseluruhan bumi," kata Novia saat ditemui Tempo, usai menampilkan lima modelnya di hadapan ratusan pengunjung, Sabtu, 22 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Novia menceritakan, brand fashionnya sudah menjadi binaan Bank Indonesia Kepri sejak tiga tahun yang lalu. Sekarang, brand Novia Sukijo eksis di kancah nasional dan internasional. "Dari proses pembinaan itu, banyak pengalaman yang saya dapat, dibawa tampil mewakili Indonesia dan Kepri," katanya.
Ia menambahkan bahwa pembinaan itu berdampak pada bisnis fashionnya. Sebab, Bank Indonesia juga banyak menyelenggarakan pendampingan, pengarahan, workshop seminar dan lain-lain. Ia juga banyak mendapat pengetahuan tentang ekonomi syariah. Brand busananya yang fokus pada baju muslim dinilai sangat cocok dengan skema ekonomi syariah. "Apalagi soal prinsip. Kami diajarkan berdagang menggunakan fikih perdagangan, apa pun barangnya, penjual harus jujur kepada pelanggan," kata Novia.
Salah satu contoh, jika busana yang dijual biru maka saat sampai ke pelanggan yang membeli secara online juga harus biru. Prinsipnya kejujuran dan menghilangkan gharar (keraguan). "Jadi hal kelihatan sepele seperti itu sangat berdampak ke ekonomi syariah," katanya.
Memperkuat Skosistem Syariah
Geliat UMKM terasa nyata dalam acara Kurma Kepulauan Riau Ramadhan Fair 2025 yang berlangsung sejak 10-16 Maret di Kota Tanjungpinang, dan 17-22 Maret di Kota Batam. Acara ini digelar untuk memperkuat ekosistem syariah. Selain UMKM fashion, terlihat di depan panggung utama berbagai jenis jajanan UMKM binaan Bank Indonesia wilayah Kepulauan Riau. Salah satunya snack Azzuri yang dipelopori oleh ibu rumah tangga bernama Mariani Azzuri.
Ketika ditemui Tempo, Mariani tengah asik melayani pengunjung Kurma yang memborong aneka makanan ringannya, seperti keripik tempe, keripik gonggong, kerupuk ikan tenggiri - non-msg, dan kerupuk ikan tenggiri biasa. "Dalam satu hari penjualan di Kurma ini bisa mencapai Rp 3 juta," kata Mariani.
Dua UMKM makanan binaan Bank Indonesia Kepri saat ikut pameran di Kurma 2025, di Mega Mall Batam, Sabtu 22 Maret 2025. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Mariani awalnya mendirikan UMKM rumahan yang kemudian mendapat kesempatan menjadi binaan BI Kepri. Awalnya, pendapatannya hanya Rp 10 juta per bulan, tapi sekarang sudah tembus ratusan juta. "Saya sudah jadi binaan BI sejak 2018, kami sangat terbantu karena banyak mendapatkan ilmu, mulai dari pemasaran, kemasan, pembukuan, dan lainnya," kata ibu tiga anak itu.
Ia menunjukan salah satu produk snacknya keripik gonggong. Camilan dalam kemasan menarik ini hanya dijual Rp 15 ribu. Dia mengaku sengaja menjual produknya dengan harga yang tidak terlalu mahal karena itu merupakan ekonomi syariah yang diajarkan Bank Indonesia. "Selain sebagai prinsip ekonomi syariah, cara itu juga menjaga pelanggan," kata Mariani yang berusia 47 tahun. Mariani dan para pelaku UMKM binaan Bank Indonesia mendapatkan pelatihan bisnis syariah selama tiga bulan
Selain UMKM Expo dan fashion show, Kurma 2025 kali ini juga menghadirkan acara Business Matching, Seminar Ekonomi Syariah, Layanan Sertifikasi Halal, Talkshow Literasi Keuangan Syariah, hingga berbagai kompetisi Islami dalam rangka Bulan Ramadhan 1446.
Fokus pada Produk Fashion dan Kuliner
Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri, Rony Widijarto P, mengatakan bahwa Kurma kali ini banyak menampilkan produk fashion wastra dan UMKM kuliner karena keduanya merupakan pasar terbesar dan potensial dari industri halal yang terus berkembang. “UMKM merupakan tulang punggung ekonomi karena jumlahnya banyak, menyerap tenaga kerja banyak, namun perlu didorong nilai tambahnya,” kata Rony dalam sambutannya saat penutupan Kurma 2025, Sabtu, 22 Maret 2025.
Ia mengapresiasi atas penyelenggaraan Kurma 2025 sebagai bagian dari upaya besar dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah, yang semakin inklusif, berdaya saing, dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian, baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Kami mengucapkan terima kasih partisipasi semua, ini menunjukkan komitmen kepedulian kita kepada pertumbuhan ekonomi syariah di Kepri,” kata Rony yang juga Direktur Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Kepri.
Ia mengatakan, KDEKS sudah menyusun master plan ekonomi syariah 2025-2029 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan asta cita pemerintah dan RPJMN. “Kurma menjadi wadah sinergi kolaborasi, untuk bagaimana mendorong kemajuan ekonomi syariah,” kata dia.
Penjualan Meningkat
Upaya kolaborasi itu kata Rony membuahkan hasil. Dari sisi penjualan, misalnya, terjadi peningkatan 100 persen daripada Kurma 2024, dari Rp 1 miliar menjadi Rp 2,33 miliar. Begitu juga dari sisi keuangan syariah, para peserta mendapatkan business matching pembiayaan syariah sebesar Rp 2,19 miliar. “Selain itu terkait ekspor, UMKM makanan dan minuman berhasil mendapatkan akses ekspor ke Malaysia dan Jepang,” kata dia.
Selain itu, acara ini juga menghadirkan gerakan sadar wakaf yang mengumpulkan Rp 51 juta, talkshow proses sertifikat halal yang diikuti 70 peserta, serta diterbitkannya 26 sertifikat halal untuk UMKM. Kurma 2025 juga turut menghadirkan inisiatif QRIS 1.000 Masjid untuk memperluas pemanfaatan sistem pembayaran digital di lingkungan tempat ibadah, serta layanan SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idulfitri) guna memastikan ketersediaan uang layak edar menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Wakil Gubernur Kepri menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan Kurma 2025. Ia menegaskan pentingnya sinergi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Kepri. “Kurma merupakan bentuk nyata kolaborasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Provinsi Kepulauan Riau, sekaligus memperkuat daya saing UMKM lokal,” ujarnya.
Pilihan Editor: Tren Baju Lebaran 2025: Lace dan Mahogany Jadi Primadona