Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1866. Gregor Mendel, biarawan dan ahli botani dari Austria, mengajukan hukum dasar tentang keturunan atas dasar percobaan pembuahan silang tanaman kacang polong. Penemuannya dipublikasi-kan di jurnal sejarah alamiah lokal, tapi tak mendapat tanggapan selama lebih dari 30 tahun.
1882. Ketika meneliti larva salamander di bawah mikroskop, Walther Fleming, seorang ahli embrio dari Jerman, melihat setitik kumparan tipis dalam inti sel yang tampak membelah. Di kemudian hari, kumparan itu disebut sebagai kromosom.
1910. Ahli biologi Amerika, Thomas Hunt Morgan, melalui percobaan dengan lalat buah, menemukan bahwa sifat bawaan berhubungan dengan seks. Percobaan Morgan itu juga mengonfirmasikan bahwa gen yang menentukan sifat bawaan itu terdapat dalam kromosom.
1944. Dengan bakteri pneumococcus, Aswald Avery, Colin MacLeod, dan Maclyn McCarty membuktikan bahwa DNA, bukan protein, adalah material yang diturunkan yang dipunyai hampir semua organisme.
1953. Ahli biokimia James Watson dan ahli biofisika Francis Crick?keduanya dari AS?mengumumkan temuannya: struktur double helix DNA, molekul pembawa kode genetik.
1964. Ahli genetik dari Stanford, Charles Yanofsky, dan koleganya membuktikan bahwa sekuens nukleotida pada DNA sama persis dengan sekuens asam amino pada protein.
1969. Sebuah tim dari Sekolah Kedokteran Harvard berhasil mengisolasi gen pertama, yang diambil dari DNA bakterial yang punya peranan penting dalam metabolisme gula.
1973. Ahli biokimia Amerika, Stanely Cohen dan Herbert Boyer, menyisipkan gen dari kuku kodok Afrika ke dalam DNA bakterial, yang ternyata bisa bekerja. Percobaan ini menandai awal rekayasa genetika.
1976. Perusahaan pertama rekayasa genetika, Genentech, didirikan di San Francisco Selatan.
1978. Para ilmuwan dari Genentech dan Duarte California Medical Center mengeklon gen untuk insulin manusia.
1980. Martin Cline dan koleganya berhasil menciptakan tikus transgenik?yang mentransfer gen fungsional dari satu binatang ke binatang lain.
1982. Food and Drug Administration (FDA) menyetujui obat pertama yang dihasilkan dari rekayasa genetika, yakni hormon insulin yang diproduksi oleh bakteri.
1983. Para peneliti berhasil mengetahui lokasi penanda genetik untuk penyakit Huntington, yakni pada kromosom 4. Hasil ini berlanjut dengan tes penyaringan, tapi penyakitnya tetap belum dapat disembuhkan. Gennya sendiri baru ditemukan 10 tahun kemudian.
1983. Ahli biokomia AS, Kary Mullis, menemukan teknik polymerase chain reaction (PCR). Dengan teknik ini, ilmuwan bisa dengan cepat mereproduksi secuil DNA.
1984. Alec Jeffreys dari Universitas Leicester, Inggris, mengembangkan "sidik jari genetik" yang menggunakan sekuens yang unik dari DNA seseorang.
1985. Penggunaan pertama sidik jari genetik untuk investigasi kriminal.
1986. FDA menyetujui vaksin dari rekayasa genetik pertama untuk hepatitis-B pada manusia.
1989. Penelitian Human Genome dilakukan, dipimpin oleh James Watson. Dengan dana US$ 3 miliar, proyek untuk menskuens seluruh DNA manusia itu diperkirakan selesai tahun 2005 (kenyataannya lebih cepat dari target ini).
1990. Ahli genetika AS, W. French Anderson, menggunakan terapi genetik pertama kepada seorang gadis cilik berusia empat tahun yang menderita kerusakan sistem kekebalan tubuh yang disebut defisiensi ADA.
1990. Novel Michael Crichton berjudul Jurassic Park, yang menceritakan pengembaraan dinosaurus dalam sebuah taman, yang hidup kembali setelah direkayasa secara genetik, dipublikasikan.
1991. Analisis kromosom wanita yang datang dari keluarga yang berbakat terkena kanker, Mary-Claire King, oleh Universitas California Berkeley, menemukan bukti bahwa gen pada kromosom 17 menyebabkan kanker payudara yang diturunkan. Gen ini juga meningkatkan risiko terserang kanker indung telur.
1993. Ilmuwan Inggris dan Amerika menemukan teknik pemeriksaan embrio bayi tabung untuk mendeteksi beberapa ketidaknormalan seperti hemofilia atau cystic fibrosis.
1993. Setelah menganalisis pohon keluarga dan DNA saudara laki-laki yang homoseks, ahli biokimia dari National Cancer Institute, AS, melaporkan bahwa setidaknya ada satu gen yang berhubungan dengan homoseksualitas. Gen itu terdapat dalam kromosom-X yang diturunkan dari ibu.
1993. Para peneliti dari Universitas George Washington berhasil mengeklon embrio manusia dan memeliharanya dalam "cawan Petri" selama beberapa hari. Proyek ini mengundang protes dari kalangan politisi dan pemerhati tata susila.
1993. Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin Daniel Cohen dari pusat studi tentang polimorfisme manusia di Paris memproduksi 23 pasang kromosom manusia.
1995. Para peneliti dari Duke University Medical Center melaporkan bahwa mereka telah mencangkokkan jantung dari babi yang secara genetik sudah diubah ke dalam babon. Tiga jantung transgenik berhasil bertahan hidup selama beberapa jam, yang membuktikan bahwa operasi antarspesies mungkin dilakukan.
1997. Dipimpin oleh ahli embrio Wilmut, para peneliti dari Institut Roslin, Skotlandia, berhasil mengeklon domba yang diberi nama Dolly. Penelitian yang menghebohkan dunia ini berhasil menciptakan domba dari sel yang diambil dari domba betina.
1998. Seorang ahli biologi, Craig Venter, mengumumkan rencana ambisiusnya untuk membaca sandi seluruh genom manusia pada tahun 2001.
1998. Para ilmuwan Universitas Hawaii menggunakan teknik seperti proyek Wilmut untuk mengeklon tikus dan menciptakan bukan hanya lusinan tiruan tapi tiga generasi tikus dari pengeklonan.
1998. Analisis DNA cairan mani pada gaun yang dikenakan Monica Lewinsky cocok dengan DNA yang diambil dari sampel darah Presiden Clinton.
1998. Uji DNA membuktikan bahwa bekas presiden AS, Thomas Jefferson, setidaknya memiliki anak dari budaknya, Sally Hemings.
1998. Dua tim peneliti sukses menumbuhkan sel muda (sel stem) embrionik.
2003. Proyek Human Genome ditargetkan akan menyelesaikan peta lengkap seluruh DNA manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo