Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bagi kebanyakan orang Jawa, teh nasgitel alias panas, legi, kentel (panas, manis, dan kental) dan jajan pasar seperti klepon dan getuk adalah penganan rutin setiap pagi dan sore. Nikmat, memang. Namun, sebaiknya, sebelum kebiasaan makan jajan ini dilanjutkan, ada satu hal yang perlu dicermati. Salah satu studi tentang keanekaragaman genom oleh Lembaga Eijkman menunjukkan bahwa etnik Jawa mempunyai potensi lebih besar untuk terkena penyakit diabetes melitus atau yang biasa disebut penyakit gula, dibandingkan dengan etnik lain di Indonesia. Sekitar 30 persen dari populasi etnik Jawa ternyata membawa gen termutasi yang membuat orang berbakat sakit diabetes.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo