Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dreadlock atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan rambut gimbal adalah gaya rambut yang menyatu dan tidak dapat diurai satu persatu seperti rambut pada umumnya. Salah satu yang mempopulerkan rambut ini adalah Bob Marley, penyanyi asal Jamaika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak perdebatan mengenai dari mana sebenarnya asal usul rambut gimbal ini. Dilihat dari aspek arkeologi, bukti pertama datang dari Mesir. Hal ini karena ditemukannya mumi yang berambut gimbal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bukti lainnya datang dari Yunani, yakni dari Suku Minoa yang berasal dari tahun 1500 SM. Suku Minoa berasal dari Kreta, yang sekarang menjadi bagian dari Yunani. Pada salah satu lukisan fresko, ditemukan gambar individu-individu dari Kreta mengenakan rambut seperti dikepang yang tumbuh melewati panggul mereka.
Terlepas dari asal usulnya, rambut gimbal telah diikuti oleh banyak budaya, seperti bangsa Viking dan Romawi. Selain itu, sejumlah kelompok pun banyak menghiasi kepala mereka dengan model rambut ini, seperti para biarawan dari Gereja Tewahedo Ortodoks Ethiopia, Sufi Qalandri, Nazarites of Judiasm, Sadhu’s Hindu, dan masih banyak lagi. Di Indonesia, rambut gimbal identik dengan anak-anak dari Dieng.
Dalam beberapa budaya, rambut gimbal merupakan ekspresi dari keyakinan agama. Dalam budaya lain, rambut gimbal adalah representasi dari kebanggaan etnis. Penerapan rambut ini kerap diasosiasikan dengan gaya rambut orang Afrika, khususnya kaum Rastafarian.
Mengutip CNN, bagi orang Rastafarian, rambut dreadlock merupakan identitas mereka. Rambut gimbal menjadi media untuk menyalurkan ekspresi spiritual mereka dan sumpah religius pemisahan diri dari struktur imperialis Eropa atau kulit putih yang secara historis telah menindas orang kulit hitam sejak lama.
Banyak yang memercayai bahwa energi keluar dari bagian atas kepala dan memiliki rambut yang kusut akan memperlambat pelarian energi tersebut sehingga seseorang lebih kuat dan bahkan berpotensi memberi kemampuan mental dan fisik supranatural.
Beberapa musisi, seperti Bob Marley menerapkan gaya rambut tersebut. Melalui The Wailers, Marley turut andil dalam mempopulerkan rambut gimbal pada era 1970-1980-an. Setelah musik reggae diterima secara luas pada 1970-an, rambut gimbal menjadi mode modern.
Whoopi Goldberg, pada 1980-an, juga berperan mempopulerkan rambut gimbal. Lauryn Hill dan Lenny Kravitz kerap tampil dengan gaya rambut gimbal mereka pada 90-an. Orang-orang pun mulai memakai rambut gimbal lebih karena gaya daripada alasan budaya atau agama.
Selain pada bidang musik, atlit olahraga pun banyak yang mempopulerkan gaya rambut ini. Melansir Curl Centric, pada tahun 2012, tercatat ada lebih dari 180 pemain di National Football League (NFL) yang memakai gaya rambut gimbal.
Hingga kini, orang yang menggunakan gaya rambut ini memang memiliki alasannya masing-masing seperti untuk tujuan ekspresi spiritual, ada pula menggimbalkan rambut untuk mengidentifikasian diri mereka sebagai Rasta, dan ada yang memilih model rambut ini karena menyukai keunikan modelnya.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga: Tujuh Anak Rambut Gimbal Dieng Diruwat