Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ramadan 2025 akan dimulai awal April. Spesialis penyakit dalam di RSCM Kencana Jakarta Pusat, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, pun membagi tips menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama berpuasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ayo semangat jangan sampai kita tidak produktif, bahkan tidak mendapat hikmah sehat saat selesai puasa Ramadan nanti,” pesan Ari, Jumat, 14 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saran pertama adalah tetap minum sampai waktu imsak tiba. Memenuhi cairan tubuh amat penting agar terhindar dari risiko dehidrasi saat berpuasa di tengah aktivitas yang padat. Kemudian, walaupun sedikit, harus tetap ada makanan yang dikonsumsi dengan komponen lengkap. Ada karbohidrat seperti nasi atau kentang, unsur lemak dan protein yang dapat diperoleh dari telur, ikan, atau daging ayam.
“Sebaiknya dalam bentuk rebusan dan bukan digulai. Ada buah dan sayur yang dikonsumsi saat sahur,” ujarnya.
Jangan tidur usai salat Subuh
Untuk mencegah refluks asam karena makanan yang dikonsumsi saat sahur, ia menyarankan akan lebih baik jika tidak segera tidur setelah salat Subuh. Kalau pun harus tidur, dianjurkan untuk menggunakan bantal tinggi.
Sementara untuk buka puasa, mantan Dekan FKUI itu menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang manis terlebih dulu, terutama yang berasal dari buah-buahan. Caranya dapat diolah dalam bentuk jus. Pilihan lain yaitu konsumsi minimal teh manis yang encer dan memakan tiga butir kurma.
“Boleh ditambah satu buah kue kecil, kemudian baru lanjut salat Magrib,” imbaunya.
Jika ingin makan besar, pada prinsipnya jumlah porsi yang dikonsumsi lebih baik tetap seperti biasa, bukan menggandakannya. Hindari juga makanan berlemak dan gorengan yang berlebihan. Makanan yang tidak boleh lupa dikonsumsi setelah salat Magrib adalah sayur dan buah-buahan yang kaya vitamin dan mineral.
“Jangan lupa usahakan tetap mengonsumsi air 8-10 gelas sehari dengan takaran empat gelas saat buka sampai salat tarawih, 2-3 gelas setelah salat tarawih, dan 2-3 gelas saat bangun sahur sampai imsak,” saran Ari.