Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis telinga hidung tenggorokan bedah kepala leher lulusan Universitas Indonesia, Abdillah Hasbi Assadyk, menepis anggapan micin atau MSG dapat memperburuk radang amandel. Menurutnya, radang amandel atau tonsilitis hanya bisa terjadi bila orang atau pasien terpapar virus atau kuman sehingga akhirnya terjadi peradangan dalam tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Snack, bumbu penyedap seperti micin itu benda mati, tidak akan menyebabkan infeksi. Infeksi itu baru bisa terjadi karena adanya kuman," kata Hasbi dalam, Senin, 22 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalau misalnya radang amandel terjadi seakan setelah makan atau minum, besar kemungkinan dalam pengolahan makanan atau minuman tersebut tidak higienis. Kondisi radang amandel juga didukung kondisi apabila orang tersebut sedang tidak dalam kondisi prima atau imun tubuhnya lemah. Ketika dua kondisi itu bertemu, yaitu virus atau kuman berhasil masuk ke dalam tubuh lewat makanan atau minuman sebagai perantara dan kondisi tubuhnya sedang tidak prima, maka radang amandel dapat terjadi dengan mudah.
"Jadi, walaupun makanannya dibawakan dari rumah kalau yang buatnya tidak cuci tangan, sedang pilek, lalu pegang sana sini, termasuk pegang makanannya, kemungkinan besar amandelnya meradang. Jadi, itu bukan dari bumbunya," kata dokter di Rumah Sakit Medistra Jakarta tersebut.
Jaga daya tahan
Hasbi pun memberi kiat agar terhindar dari radang amandel, yaitu dengan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat lewat membuat tubuh tetap aktif dan menghindari infeksi. Menurutnya, pola hidup bersih dan sehat menjadi salah satu kunci yang dapat menjaga amandel tidak akan meradang.
"Hindari infeksi apabila tahu ada yang sakit. Jangan dekat-dekat kalau ada yang sakit. Pakai masker dan sering cuci tangan. Prinsipnya begitu, menghindari infeksi," saran Hasbi.
Jika mengalami radang amandel, sebaiknya pasien bisa langsung berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan terbaik, baik melalui terapi obat atau penanganan lewat operasi amandel apabila diperlukan.
Pilihan Editor: Dokter THT Ungkap Kapan Radang Amandel Perlu Dioperasi