Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Eksotika Batik Bengkulu menjadi tema yang diangkat dalam perhelatan Putra Putri Batik Nusantara 2018. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk melestarikan dan mempromosikan batik khas Bengkulu yang tak kalah indahnya dari batik nusantara lainnya.
Baca: Makna Mahakarya Seni Batik di Pembukaan Asian Para Games 2018
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sapta Nirwandar, Pendiri Ikatan Pecinta Batik Nusantara mengatakan selama ini masyarakat hanya mengenal batik dari empat wilayah saja yaitu Solo, Cirebon, Pekalongan, dan Jakarta. Namun, ternyata terdapat satu batik yang lama terpendam dan kurang dikenal masyarakat padahal memiliki nilai dan filosofi yang begitu indah. “Bengkulu memiliki batik yang dipengaruhi oleh kaligrafi Arab namanya batik basure yang artinya bersurat-suratan, jadi batik tersebut memiliki motif tulisan kaligrafi Arab. Dulu 15 atau 10 tahun lalu ke sana, motifnya sangat sederhana sekarang aduhai tidak kalah dengan batik dari wilayah lainnya,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui perhelatan Putra Putri Batik Nusantara ini, diharapkan batik Bengkulu tersebut dapat semakin dikenal dan dilestarikan, sekaligus mendorong pariwisata di Bengkulu. Oleh karena itulah, pihak panitia mengajak serta pemerintah provinsi Bengkulu dalam kegiatan ini.
Sementara itu, Ketua Umum IPBN Ayu Dyah Pasha mengatakan selain batik basure, Bengkulu juga memiliki motif lainnya yaitu motif Kagana yaitu salah satu motif batik Bengkulu yang ditengarai dapat punah jika tidak dipromosikan kembali. Batik ini berasal dari Rejang Lebong.
Selain itu, ada pula batik yang menggambarkan flora dan fauna khas Bengkulu, salah satunya adalah bunga Raflesia. “Pada malam final, para finalis mengenakan batik-batik khas Bengkulu tesebut ini menjadi cara untuk mempromosikan dan melestarikan batik tersebut,” katanya.
Putra Putri Batik Nusantara ini dilaksanakan dalam rangka melestarikan batik indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity dari Indonesia pada tahun 2009.
Baca: Tips Pakai Batik untuk Sehari-hari Pahami Motifnya
Diharapkan Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara 2018 menjadi wahana regenerasi yang efektif untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan pada warisan budaya nusantara di kalangan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa, sekaligus untuk meningkatkan industri batik di tanah air sehingga mampu menjadi produk kreatif yang benar-benar memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.