Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh manusia akan mengeluarkan keringat dalam berbagai kondisi. Mengutip Healthline, berkeringat merupakan cara alami tubuh melakukan pendinginan. Saat suhu internal naik, kelenjar keringat melepaskan air ke permukaan kulit. Saat keringat menguap, akan mendinginkan kulit dan darah di bawah kulit.
Keringat mengatur suhu
Mengutip National Center for Biotechnology Information, suhu inti tubuh dikontrol secara ketat. Meskipun sedikit perubahan suhu tubuh terjadi setiap hari. Ini tergantung variabel seperti ritme sirkadian (siklus tidur) dan menstruasi. Ketika tubuh seseorang tak mampu mengatur suhunya, maka rentan berakibat masalah kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tubuh manusia punya empat metode untuk mempertahankan suhu inti, yaitu penguapan, radiasi, konveksi, dan konduksi. Fungsi tubuh itu harus berkaitan suhu ideal. Suhu internal inti tubuh normal 36 derajat Celsius hingga 37 derajat Celsius. Ketika kemampuan tubuh untuk pengaturan suhu terganggu bisa mengakibatkan timbulnya panas atau hipertermia. Jika terlalu dingin makan kondisinya hipotermia.
- Kondisi panas
Merujuk publikasi Columbine Health Systems Center for Healthy Aging, berkeringat cara utama tubuh mengontrol suhunya. Saat keringat menguap, maka mendinginkan kulit. Pembuluh darah yang memberi asupan untuk kulit pun menjadi lebar. Itu memungkinkan darah hangat mengalir ke permukaan kulit mengurangi panas dari inti tubuh.
- Kondisi dingin
Tubuh juga meningkatkan produksi panas internal melalui beberapa mekanisme. Contohnya, menggigil atau kontraksi otot yang menghasilkan panas dalam tubuh. Seiring bertambah usia, tubuh kurang efektif mengendalikan aliran darah di bawah kulit. Lapisan lemak di bawah kulit yang berfungsi sebagai isolator menjaga panas tubuh akan menipis seiring bertambahnya usia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat berkeringat berfungsi sebagai kontrol suhu, tapi ada banyak juga manfaat lain. Misalnya, membantu membersihkan tubuh dari paparan senyawa kimia poliklorin bifenil (PCB), dan bisphenol A (BPA).
KAKAK INDRA PURNAMA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.