Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Salah satu gangguan yang kerap menyerang indera penglihatan adalah rabun. Kondisi ini terjadi ketika mata mengalami kelainan refraksi mata, yaitu ketika sistem optik atau penglihatan mata tak seimbang sehingga menghasikan bayangan yang kabur. Rabun mata memiliki tiga jenis, salah satunya adalah rabun dekat.
Melansir eprints.undip.ac.id, rabun dekat atau hyperopia adalah kondisi ketika mata mengalami gangguan yaitu mata lebih jelas melihat objek yang lebih jauh sedangkan objek terdekat cenderung buram. Ketajaman pandangan visual lebih baik pada jarak jauh (misalnya 6 meter) daripada pada jarak dekat (misalnya 0,33 meter).
Rabun dekat terjadi karena berkas sinar yang masuk mata sejajar tanpa akomodasi sehingga membentuk bayangan di belakang retina. Kekuatan optik mata rendah karena bola mata lebih pendek dari biasanya sehingga sinar cahaya paralel dikonvergensikan pada titik di belakang retina.
Dikutip eyewiki.aao.org, berdasarkan klasifikasinya, rabun mata dapat diklafisikasikan berdasarkan struktur dan atau fungsi mata. Pertama, simple hiperopia disebabkan oleh penurunan panjang aksial atau penurunan kekuatan konvergen kornea, lensa, dan/atau media (kornea mendatar/penurunan kelengkungan, peningkatan ketebalan lensa, dll.).
Kedua, hiperopia patologis disebabkan oleh perkembangan atipikal, trauma, atau penyakit mata (yaitu katarak, mikroftalmia, nanoftalmia, aniridia, dll.). Ketiga, hiperopia fungsional disebabkan oleh kelumpuhan akomodasi. Hiperporpia fungsional biasanya muncul saat lahir. Obat-obatan, seperti cycloplegics, juga dapat menyebabkan rabun dekat sementara
Dikutip mayoclinic.org, mata akan terasa perih atau sakit dan terasa lelah setelah melihat suatu objek yang terlalu dekat, seperti menggambar, menulis, atau bermain laptop.
Umumnya, rabun dekat dialami oleh orang-orang dewasa seiring bertambahnya usia. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kacamata baca atau lensa kontak supaya penglihatan pandangan jauh lebih baik. Namun, apabila tingkat rabun dekat semakin parah sehingga menganggu kegiatan atau aktivitas kegiatan sehari-hari sebaiknya segera konsultasiken ke dokter mata.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca : Ketahui Perbedaan Rabun Dekat, Jauh, dan Rabun Senja, Bagaimana Pengobatannya?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini