Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Saran Pakar untuk Memperlambat Perkembangan Rabun Jauh

Rabun jauh bisa terjadi tiba-tiba dan berkembang secara bertahap dan empat dari 10 orang di dunia mengalaminya. Tapi perkembangannya bisa diperlambat.

7 Februari 2024 | 22.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita berkacamata. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rabun jauh atau miopia memang tidak nyaman. Kondisi penglihatan ini menyebabkan objek yang berada dekat tampak jelas tapi yang jauh terlihat buram. Miopia bisa terjadi tiba-tiba dan berkembang secara bertahap dan empat dari 10 orang di dunia mengalaminya dan jumlahnya diperkirakan akan menjadi lima orang pada 2050.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kasus lain, mereka yang mengalami harus belajar berdaptasi kehilangan penglihatan yang jelas, biasanya dengan memakai lensa kontak atau kacamata. Karena umumnya kondisi ini, tak ada salahnya memahami penyebabnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penyebab paling umum rabun jauh beragam," ujar Inna Lazar, dokter mata di Connecticut dan pendiri Greenwich Eye Care.

Yang paling signifikan adalah keturunan, sebagaimana telah ditemukan oleh penelitian bahwa lebih dari 200 gen terkait kondisi ini. "Setiap orang bisa mengalaminya tapi risiko lebih tinggi bila ada anggota keluarga yang juga rabun jauh," menurut Institut Mata Nasional Amerika Serikat.

Faktor lingkungan juga berpengaruh. Riset menunjukkan mata yang terlalu sering mengalami ketegangan karena menatap layar digital yang kecil juga membuat bola mata mengalami perubahan dan menyebabkan rabun jauh. Begitu juga dengan kurangnya aktivitas di luar ruangan karena cahaya alami di luar ruangan berperan dalam perkembangan mata yang sehat, ungkap Lazar, dan hal ini paling umum terjadi pada anak-anak.

Bagaimana mengatasinya?
Meski tak bisa total diperbaiki, perkembangan rabun jauh bisa diperlambat. Lensa kontak dan tetes mata khusus, serta terapi penglihatan bisa membantu. Begitu juga dengan perubahan gaya hidup dengan memperbanyak beraktivitas di luar ruangan, membatasi paparan layar, dan mengikuti aturan 20-20-20. Rekomendasi ini adalah mengistirahatkan mata dengan melihat benda yang berjarak 20 kaki atau sekitar 6 meter, setiap 20 menit, dalam waktu 20 detik.

Pilihan perawatan lain adalah operasi. Contohnya lasik dan ortokeratologi. "Operasi ini memperbaiki penglihatan dengan cara membentuk kembali kornea dan telah terbukti efektif dalam memperlambat perkembangan miopia," tutur Lazar kepada USA Today.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus