Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

18 Februari 2024 | 10.55 WIB

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menunjukkan jari yang telah dicelupkan tinta  saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Perbesar
Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menunjukkan jari yang telah dicelupkan tinta saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa gejala awal yang mengindikasikan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), baik dengan level ringan maupun berat. Psikolog klinis dari Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, Ella Titis Wahyuniansari, mengatakan umumnya gejala awal yang dialami ODGJ ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Biasanya tanda-tanda awal itu ada yang sedihnya berkepanjangan, jadi sedih sepanjang waktu, atau justru senang terus tanpa sebab. Kemudian bisa juga mendadak kebingungan terus atau tidak mampu konsentrasi, selalu gelisah, penginnya mondar-mandir,” kata Ella.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia juga menyebutkan gejala awal lain yang mengindikasikan ODGJ adalah pasien tidak jarang mendadak takut bertemu dengan orang lain, mengurung diri di kamar, dan enggan melakukan aktivitas apapun.

“Biasanya dia menarik diri, cenderung lebih pendiam di kamar, enggak mau aktivitas, perilakunya aneh. Kadang-kadang jendela ditutup semua, jangan sampai ada cahaya yang masuk,” jelasnya.

ODGJ level berat
Bukan hanya itu, ODGJ juga dapat menunjukkan gejala awal seperti mendadak tidak mampu mengatasi kegiatan maupun tanggung jawab sehari-hari yang biasa dihadapi, mulai dari makan, mandi, dan tidur yang teratur. Pada gejala yang ekstrem, ODGJ bahkan memperlihatkan kondisi halusinasi atau delusi. Ia menjelaskan gejala seperti itu biasa ditemukan pada ODGJ dengan level berat sehingga pasien meyakini dunia khayalan sebagai realitasnya.

“Kalau dia ODGJ dengan level berat, bahkan bisa mendadak agresif, marah, berlaku kekerasan yang dominan dan sulit dikendalikan, terus bisa juga ada keinginan untuk bunuh diri,” ujarnya.

Untuk faktor penyebab, Ella menjelaskan ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi orang hingga mengalami gangguan jiwa, mulai dari keturunan, paparan lingkungan, hingga ketidakseimbangan cairan kimiawi dalam otak. Ia pun menyarankan untuk segera memeriksakan pemilik gejala di atas ke layanan kesehatan psikiatri agar pasien secepatnya mendapatkan pengobatan sebelum terlambat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus