Gejala dan Cara Memeriksa Ramsay Hunt Syndrome

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Justin Bieber mengumumkan jika dirinya mengalami Ramsay Hunt Syndrome (RHS) atau sindrom Ramsay Hunt. Sindrom Ramsay Hunt terjadi ketika virus herpes zoster mempengaruhi saraf wajah di dekat salah satu telinga.

Tak hanya ruam herpes zoster yang menyakitkan, sindrom Ramsay Hunt juga menyebabkan kelumpuhan wajah dan gangguan pendengaran di telinga yang mengalami masalah. Ramsay Hunt Syndrome gangguan neurologis yang ditandai dengan kelumpuhan dan ruam yang mempengaruhi telinga atau mulut.

Gejala Ramsay Hunt Syndrome

Mengutip Facial Palsy, Ramsay Hunt Syndrome ditandai ruam atau lecet di dalam atau di sekitar telinga, kulit kepala, atau garis rambut. Terkadang ruam melepuh dalam mulut yang memunculkan sensasi panas yang menyakitkan.

Sisi wajah yang sakit akan mengalami kelemahan, misalnya berkedip dan  atau menutup mata. Mulut juga sulit untuk mengunyah makanan, karena bagian wajag mengalami gangguan.

Pemeriksaan Ramsay Hunt Syndrome

Merujuk keterangan Dermnet NZ menjelaskan, Ramsay Hunt Syndrome bisa diperiksa melalui uji reaksi berantai polimerase VZV. Tes ini bertujuan membedakan variasi virus herpes zoster dari Ramsay Hunt Syndrome dan Bell's palsy (kelumpuhan saraf wajah akut idiopatik). Prosedur juga melibatkan magnetic resonance imaging (MRI) jika ditemukan gejala neurologis polikranial.

Merujuk Enthealth, pengobatan Ramsay Hunt Syndrome melibatkan terapi antivirus dan kortikosteroid. Ketika gejala Ramsay Hunt Syndrome makin parah, obat-obatan bisa diiberikan lewat intravena (IV) di rumah sakit. Beberapa jenis obat-obatan juga diberikan untuk mengontrol rasa nyeri, ruam, mual, pusing dan gerakan wajah.

Mengutip laman Mount Sinai, Ramsay Hunt Syndrome mengakibatkan beberapa kemungkinan komplikasi, terutama perubahan tampilan wajah. Perubahan indra pengecap juga menyebabkan reaksi gerakan tak biasa, karena nyeri persisten, kejang otot wajah atau kelopak mata.