Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Gejala dan Penyebab Panas Dalam yang Perlu Anda Ketahui

Istilah panas dalam sebenarnya tidak ada dalam dunia medis. Dalam dunia medis, kondisi tersebut dikenal sebagai faringitis.

26 April 2023 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, ketidaknyamanan tenggorokan sering disebut sebagai panas dalam. Gejalanya meliputi tenggorokan gatal, panas, perih, maupun kering.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir laman Kementerian Kesehatan RI, istilah panas dalam sebenarnya tidak ada dalam dunia medis. Dalam dunia medis, kondisi tersebut dikenal sebagai faringitis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Healthline, selain ketidaknyamanan tenggorokan, faringitis juga dapat menimbulkan gejala lain berupa bersin, pilek, sakit kepala, batuk, kelelahan, pegal-pegal, dan panas dingin, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan kehilangan selera makan.

Selain itu, kesulitan dalam menelan, tenggorokan merah dengan bercak putih atau abu-abu. Mual, rasa yang tidak biasa di mulut, dan malaise umum.

Penyebab Panas Dalam (Faringitis)

1. Infeksi Bakteri

Dikutip dari Cleveland Clinic, faringitis dapat disebabkan oleh infeksi sinus bakteri. Ini biasa menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit pada tenggorokan. 

2. Alergi

Reaksi alergi terhadap serbuk sari, tungau debu, hewan peliharaan atau jamur dapat membuat tenggorokan kering dan gatal. Faringitis terkait alergi disebabkan oleh postnasal drip (ketika lendir dari hidung menetes ke bagian belakang tenggorokan). Lendir mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan rasa sakit.

3. Tonsilitis

Tonsilitis terjadi ketika amandel terinfeksi dan meradang akibat bakteri atau virus. Akibatnya, terjadilah sakit dan radang pada tenggorokan. 

4. Refluks Asam

Orang dengan kondisi refluks gastroesofageal (GERD) sering merasakan sensasi terbakar dan nyeri di tenggorokan. Rasa sakit ini disebut mulas, terjadi ketika asam dari perut kembali ke kerongkongan. Kerongkongan adalah tabung yang membawa makanan dari tenggorokan ke perut.

5. Penggunaan Tenggorokan yang Berlebihan

Penggunaan tenggorokan secara berlebihan dapat menyebabkan faringitis. Contohnya berteriak-teriak, makan makanan pedas, dan minum cairan panas. 

6. Pernapasan Mulut

Sering bernapas melalui mulut dapat mengakibatkan tenggorokan kering yang berujung pada faringitis. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus