Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -— Saat merasakan tenggorokan kering, gatal, hingga terasa sakit saat menelan orang Indonesia biasa mengenali gejala tersebut sebagai bagian dari panas dalam. Dalam istilah medis penyakit tersebut adalah faringitis, di mana tenggorokan alami peradangan akibat infeksi virus maupun bakteri.
Dilansir dari yankes.kemkes.go.id infeksi virus yang umumnya menyerang yakni, Influenza, Rhinivirus, dan Epstein-Barr.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapula jenis bakteri Streptococcus yang menjadi pemicu terjadinya faringitis, sama seperti flu penyakit ini mudah ditularkan melalui pertukaran udara. Faringitas biasanya tidak membahayakan dan pengobatannya melalui pemberian antibioktik. Mengutip dari National Library of Medicine, faringitis banyak menyerang anak-anak usia di bawah 5 tahun sedangkan pada orang dewasa tidak terlalu masif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Antibiotik yang diberikan untuk pengobatan faringitis biasanya bekerja memperpendek durasi gejala selama 16 jam hingga 24 jam dan mencegah demam rematik. Untuk menghindari penyakit ini umumnya disarankan menerapkan pola hidup sehat serta bersih, seperti rutin mencuci tangan, terhidrasi dengan air putih, dan beristirahat yang cukup. Faringitis juga dapat disebabkan karena berbicara terlalu lama, tidur dengan mulut terbuka, atau memakan makanan yang bersuhu tinggi.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, meskipun tidak terlalu membahayakan penyakit faringitis ini ada yang tergolong akut atau disebut juga dengan faringitis grup A disebabkan Streptococcus pyogenes yang diikuti gejala bawaan seperti mual, muntah, dan deman pada penderita. Penderita juga dapat alami ruam skarlatiniformis, dan tidak diperkenankan untuk berinteraksi dengan orang sekitar untuk penghentian penularannya.
Streptococcus grup A menyebabkan presentase terjadinya sakit tenggorokan pada anak sekitar 20 persen hingga 30 persen. Sedangkan pada orang dewasa presentase panas dalam cukup rendah yakni rentang 5 persen hingga 15 persen saja. Untuk itu, anak-anak harus dibiasakan untuk hidup bersih, rajin minum air mineral, dan mengenakan masker saat melakukan perjalanan.
KEMKES | NCBI NLM NIH
Pilihan editor: 8 Makanan yang Bisa Meredakan Panas Dalam