Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan mulut menjadi salah satu hal yang luput dari perhatian sebagian besar orang. Padahal, bagian-bagian yang ada di dalam mulut dapat membantu melindungi tubuh dari kuman dan bakteri, termasuk gusi. Sebagai bagian terluar dari gigi, gusi berfungsi membuat gigi stabil, terikat, dan pondasinya kuat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Demam Gigi Veneer, Ternyata Sering Salah Warna
Dokter : Bila Gusi Berdarah, Sebaiknya Anda Tetap Menyikat Gigi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Permasalahan yang umumnya dialami orang banyak adalah gingivitis atau radang gusi. Spesialis Periodonsia di Rumah Sakit Pondok Indah atau RSPI, Dedy Yudha Rismanto mengatakan orang yang mengalami radang gusi pasti memiliki gusi yang tidak sehat. "Gusi yang sehat itu berwarna pink. Kalau berubah menjadi merah, artinya sudah iritasi," kata dia di Jakarta.
Selain warna, tanda dari radang gusi lainnya adalah gusi mudah berdarah. "Kalau sedang sikat gigi seperti biasa kemudian tiba-tiba gusi berdarah dan terjadi secara berulang. Itu bisa menjadi tanda awal radang gusi," kata Dedy.
Sebanyak 95 sampai 99 persen penyebab gusi tidak sehat adalah plak gigi. Plak merupakan lapisan tipis yang ditumbuhi bakteri. Ketika bakteri ini menumpuk, itulah yang menyebabkan gusi akhirnya meradang dan berwarna merah.
Ilustrasi sakit gigi. shutterstock.com
Malas menyikat gigi menjadi penyebab utama plak menumpuk di gigi. Dedy menjelaskan, plak memiliki kaki-kaki yang mengait ke lapisan gigi. Karena itu, plak tidak bisa dilepaskan hanya dengan berkumur seperti biasa, melainkan melalui cara mekanis.
Jika mengalami radang gusi pada tahap awal dan ingin menangani sendiri, Dedy menjelaskan, caranya cukup dengan rutin membersihkan daerah yang terinfeksi secara detail. "Lihat perkembangannya selama 4 sampai 7 hari. Jika belum ada perubahan, segera periksa ke dokter," ucap dia.