Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Simak 5 Penyebab Gigi Ngilu, Begini Cara Mengatasinya

Memahami penyebab gigi ngilu sangat penting agar dapat menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya.

18 Mei 2024 | 16.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gigi ngilu atau gigi linu merupakan salah satu keluhan umum yang sering dialami banyak orang. Sensasi nyeri tajam dan sementara ini bisa sangat mengganggu, terutama saat makan atau minum sesuatu yang dingin, panas, manis, atau asam. Penyebab gigi linu bervariasi, mulai dari enamel gigi yang menipis, gigi berlubang, hingga masalah gusi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gigi yang mudah linu merupakan tanda Anda memiliki gigi yang sensitif. Dilansir dari healthline.com, orang yang memiliki gigi sensitif bisa merasakan nyeri atau ketidaknyamanan ketika terpapar pemicu tertentu. Rasa sakit ini umumnya terasa di bagian akar gigi yang terpengaruh. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa pemicu yang paling umum meliputi, makanan dan minuman panas atau dingin, air, makanan dan minuman manis, makanan dan minuman asam, menyikat gigi atau menggunakan benang gigi (flossing), atau obat kumur berbahan dasar alkohol.

Penyebab gigi linu

Dilansir dari my.clevelandclinic.org, Banyak faktor yang dapat menyebabkan berkembangnya gigi sensitif, antara lain:

1. Menyikat terlalu keras

Menyikat gigi terlalu keras merupakan salah satu penyebab umum gigi linu yang sering tidak disadari. Seiring waktu, menyikat terlalu keras atau menggunakan sikat gigi berbulu keras dapat mengikis enamel dan menyebabkan dentin terbuka. Hal ini juga dapat menyebabkan resesi gusi (ketika jaringan gusi terlepas dari gigi).

2. Resesi gusi

Resesi gusi adalah kondisi di mana jaringan gusi yang melindungi dan menutupi akar gigi mengalami penyusutan atau penurunan, sehingga akar gigi menjadi terbuka dan terekspos. Ketika akar gigi terbuka, area ini menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan eksternal.

3. Gigi retak

Gigi yang terkelupas atau patah dapat dipenuhi bakteri dari plak dan masuk ke pulpa sehingga menyebabkan peradangan. Retakan pada gigi, baik yang kecil maupun besar, dapat terjadi akibat berbagai faktor seperti cedera, kebiasaan menggigit benda keras, atau pengunyahan makanan yang keras.

4. Produk pemutih gigi

Bahan aktif dalam produk pemutih gigi, seperti hidrogen peroksida atau karbamid peroksida, bekerja dengan menembus enamel untuk memutihkan lapisan dentin di bawahnya. Proses ini dapat menyebabkan iritasi dan sensitivitas sementara pada gigi, terutama jika digunakan terlalu sering atau dalam konsentrasi yang tinggi. Selain itu, penggunaan produk pemutih gigi yang berlebihan dapat mengikis enamel, membuat gigi lebih rentan terhadap rangsangan eksternal seperti suhu panas atau dingin.

5. Usia

Seiring bertambahnya usia, kondisi gigi dan gusi seseorang mengalami berbagai perubahan yang dapat memicu timbulnya gigi linu. Salah satu penyebab utama adalah menipisnya enamel gigi, lapisan pelindung keras di permukaan gigi yang berfungsi melindungi dentin di bawahnya. 

Ketika enamel terkikis, dentin yang lebih sensitif menjadi terbuka terhadap rangsangan seperti panas, dingin, manis, atau asam. 

Cara mengatasi gigi linu

Dilansir dari webmd.com, berikut beberapa cara untuk mengatasi gigi linu:

1. Menyikat dengan Lembut

Menyikat gigi dengan tekanan berlebihan bisa lebih merugikan daripada menguntungkan. Menyikat dari sisi ke sisi di garis gusi dapat menyebabkan hilangnya enamel dengan cepat. Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan sikat dengan sudut 45 derajat terhadap gusi untuk menjaga enamel tetap bersih dan kuat.

2. Hindari Makanan dan Minuman Asam

Minuman soda, permen lengket, dan makanan tinggi gula dapat merusak enamel. Sebagai gantinya, pilih camilan seperti buah dan sayuran kaya serat, keju, susu, dan yogurt tanpa rasa. Makanan-makanan tersebut dapat membantu menjaga kelembaban mulut dan melawan asam serta bakteri yang merusak gigi. Air liur adalah mekanisme alami mulut untuk melawan kerusakan ini.

3. Minum Teh dan Mengunyah Permen Karet Tanpa Gula

Minum teh hijau atau hitam serta mengunyah permen karet tanpa gula juga dapat membantu. Setelah mengonsumsi makanan asam, tunggu sekitar satu jam sebelum menyikat gigi untuk memberikan waktu pada enamel untuk menguat.

4. Hindari Menggertakkan Gigi

Menggertakkan gigi secara terus-menerus dapat mengikis enamel. Mengelola stres dapat membantu mengatasi kebiasaan ini. Jika tidak berhasil, dokter gigi dapat membuatkan pelindung mulut untuk melindungi gigi Anda. Dalam kasus yang parah, perawatan gigi untuk memperbaiki posisi gigi atau menggunakan pelemas otot mungkin diperlukan.

5. Istirahat dari Pemutihan Gigi

Proses pemutihan gigi dapat menyebabkan sensitivitas sementara. Diskusikan dengan dokter gigi tentang dampak pemutihan gigi pada Anda dan apakah perlu melanjutkan perawatan tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus