Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Keluarga Nasional (Harganas) diperingati setiap 29 Juni. Harganas ke-30 2023 mengambil tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju”. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan Harganas merupakan momen membangun ketahanan bangsa lewat kesehatan keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Membangun upaya kesehatan masyarakat salah satunya kita mulai dari keluarga. Ini poin sangat penting bahwa Harganas harus kita jadikan momentum, membangun ketahanan kesehatan bangsa melalui kesehatan keluarga. Di sinilah semua pihak dibutuhkan perannya,” kata Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi, Rabu, 28 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adib menyoroti sejumlah masalah kesehatan yang sebenarnya masih dapat dicegah, salah satunya stunting. “Stunting bukan sesuatu sederhana yang bisa diselesaikan dengan pemberian telur setiap hari. Stunting merupakan sebuah perwujudan problematika kesehatan yang kita lihat bukan hanya dari sisi permasalahan kedokteran gizi saja tapi ada kaitannya juga dengan edukasi,” jelasnya.
Dalam mengatasi masalah stunting serta kesehatan lain tidak bisa hanya mengandalkan para tenaga medis ataupun stakeholder yang berkompetensi di bidang kesehatan saja. Program percepatan penurunan stunting yang saat ini dicanangkan pemerintah butuh keterlibatan peran multisektor, termasuk masyarakat.
Turunkan angka stunting
Karena itu, ia mengajak semua pihak membantu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar tidak ada lagi anak stunting. IDI bahkan melalui Hari Bakti Dokter Indonesia beberapa waktu lalu sudah ikut serta membantu pemerintah daerah mengentaskan stunting.
Adib mengatakan satu upaya yang dipastikan sedang berjalan adalah membuat pilot project desa binaan untuk mengevaluasi intervensi yang dijalankan bersama stakeholder terkait penurunan angka prevalensi stunting. Karena itu, ia meminta Harganas 2023 bisa dimaknai setiap pihak untuk membangun keluarga sehat dan meningkatkan mutu literasi serta akses keluarga dalam mencari informasi kesehatan, seperti asupan gizi yang seimbang maupun menjaga kesehatan reproduksi.
“Kita harus men-deliver, memberikan informasi kepada para keluarga, mulai dari keluarga di daerah perkotaan, kepulauan, dan perbatasan sehingga kita bisa terus menerus memberikan informasi kesehatan. Paradigmanya sekarang tidak bisa kita hanya mengandalkan paradigma sakit saja tapi kita perlu untuk mengedepankan paradigma sehat,” ujarnya.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting Indonesia masih berada pada 21,6 persen. Angka ini masih berada di ambang batas ketetapan Badan Kesehatan Dunia (WHO) di bawah 20 persen sehingga kini melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Presiden Joko Widodo secara resmi menunjuk BKKBN sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting.
Pilihan Editor: Keluarga Sehat Berawal dari Dapur, Cek Maksudnya