Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hati ibu untuk alyssa

Pencangkokan hati di RS Universitas Chicago, AS. Sebagian hati Teresa A. Smith diambil, kemudian ditanamkan ke tubuh Alyssa, anaknya. Dulu donornya sebaya yang sudah meninggal, kini donor hidup & sedarah.

9 Desember 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH lampu besar menyorot ke bawah, tetapi dari langit-langit berdengung bunyi musik rock. Jangan kaget. Ini terjadi dalam sebuah kamar operasi. Sementara itu, operasi mencangkokkan hati ke tubuh Alyssa, 21 bulan, sedang berlangsung di kamar tersebut. "Operasi ini bagian yang menyenangkan," ucap Dr. Christopher E. Broeisch, ketua tim operasi. Bukan karena menganggap enteng tugasnya sambil mendengar lagu rock, namun ia ingin menunjukkan operasi ini relatif ringan ketimbang sebelumnya: membedah dan mengambil sebagian hati Teresa A. Smith, 29 tahun. Sebagian hati guru SD di Shertz, Texas, inilah yang ditanamkan ke tubuh Alyssa, anaknya. Pencangkokan hati seorang ibu ke tubuh anaknya di Rumah Sakit Universitas Chicago, AS, Senin pekan lalu itu langkah besar dan bersejarah dalam ilmu kedokteran. Kesulitannya tak hanya pencangkokan, tapi jua pembelahan hati donor. Selama ini, percobaan pencangkokan hati dilakukan dengan donor sebaya yang sudah meninggal. Transplantasi dengan donor hidup belum pernah dilakukan, apalagi donor tidak sebaya. Dan berbeda dengan cangkok ginjal yang pada setiap tubuh ada dua buah (orang bisa hidup dengan satu ginjal), dalam cangkok hati, dokter bertaruh dengan organ yang cuma satu. Hati yang hanya satu itu penting, karena berfungsi menyuling kotoran yang dibawa darah, menyimpan vitamin, mineral, dan gula. "Mengambil sesayat hati dari orang hidup, selain susah, juga penuh risiko," ujar Dr. Walter Andrew, pemimpin cangkok hati di Texas Southwestern Medical School, Dallas. Sementara itu, pencangkokan merupakan bedah pembuluh yang rumit. "Karena kita tidak bisa mengambil pembuluh darah sebanyak yang terdapat sebelumnya pada donor," katanya. Namun, belahan hati secara teoretis memang bisa dicangkokkan. Hati terdiri dari delapan bagian yang memiliki suplai darah masing-masing. Maka, satu bagian dapat diangkat tanpa menimbulkan akibat serius pada fungsi hati. Dan hasil percobaan menunjukkan bahwa sepotong hati yang ditransplantasikan bisa tumbuh lagi dengan sendirinya. Potongan hati orang dewasa tumbuh kembali ke ukuran normal dalam waktu sebulan. Sementara itu, potongan hati orang dewasa yang dicangkokkan pada bayi akan tumbuh normal bersama pertumbuhan bayi. Namun, sejauh ini angka kegagalan percobaan transplantasi hati masih tinggi, 11%. Di antara yang sukses -- termasuk paling depan -- adalah di Universitas Chicago, yang kini mencoba mentransplantasikan hati dengan donor yang tidak seusia. Tapi pasien punya hubungan darah dengan donor. Operasi ini sukses. Kesehatan Teresa dan Alyssa terus dimonitor. Walau ada sedikit komplikasi pada ibu, sampai akhir pekan lalu kondisi mereka tidak mengkhawatirkan. Teresa memutuskan untuk memberikan sebagian hatinya karena anaknya menderita biliary atresia. Kelainan, karena pembuluh yang mengalirkan air empedu tersumbat. Alyssa akan meninggal dalam beberapa bulan bila tak dibantu dengan tindakan transplantasi. Di Amerika Serikat setiap tahun lahir 700 bayi dengan biliary atresia. Separuh meninggal karena harus antre donor sebaya. "Kalau pencangkokan hati yang diambil dari orang yang masih hidup ini berhasil, secara dramatis hal itu mengurangi bayi yang meninggal hanya karena harus menunggu organ yang cocok," ujar Peter Whitington, direktur bagian transplantasi pediatrik dari RS Universitas Chicago. Operasi yang menelan biaya 100.000 sampai 300.000 dolar AS dan melibatkan 20 dokter itu dimulai pada pukul 8 pagi. Diawali dengan membelek tubuh Teresa di bawah tulang iga, sehingga terbentuk lubang untuk melihat bagian dalam perut. Dari lubang inilah sebagian hati ibu itu diambil. Operasi sempat menghadapi masalah serius. Pisau bedah, yang memotong hampir sepertiga hati Teresa, membeset jaringan limpa. Kesalahan ini baru ketahuan setelah potongan hati yang akan dicangkokkan diangkat. Karena terjadi perdarahan, dokter terpaksa mengangkat limpa Teresa. Pemotongan ini tidak fatal, tapi akibatnya Teresa relatif lebih mudah kena infeksi. Pembelahan hati memang bagian yang tersulit dalam operasi ini. Para dokter mula-mula memblokir suplai darah. Namun, tidak bisa lama, untuk menghindari kerusakan organ. Karena itu, para dokter harus cepat mengambil sayatan hati yang dibutuhkan. Separuh dari tujuh jam operasi digunakan dokter untuk menyayat hati bagian kiri Nyonya Teresa. Sisanya untuk memotong dan mengikat ratusan pembuluh darah hati. Pembuluh-pembuluh darah pada bagian hati yang tertinggal pada tubuh Teresa, sesudah itu, harus terus dirawat. "Pekerjaan ini menimbulkan tanggung jawab ganda yang menjadi beban berat para dokter selama menjalankan operasi," ucap Dr. Mark Sieger, direktur klinik medis Universitas Chicago. Memang, keselamatan dua nyawa tersebut, yaitu donor dan penerima, berada dalam tangan para dokter. "Terus terang, saya sangat gugup," ucap John Smith. Suami Teresa ini, selama operasi berlangsung, mencoba membunuh kegelisahannya dengan bermain bersama Ricky, anak tertuanya yang berumur tiga tahun. Potongan hati Teresa seberat lima ons berukuran segenggam tangan orang, diangkat dengan pemotong listrik (electric probe). Lalu potongan tersebut ditaruh dalam mangkuk plastik warna biru. Kesegaran pembuluh-pembuluh darah pada organ itu dijaga dengan memompakan udara dingin. Di kamar lain, Alyssa mulai dibius. Sedangkan potongan hati ibunya yang sudah diambil disayat lagi agar sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan Alyssa, kira-kira sekepalan tinju. Pada pukul 5 sore, hati Alyssa dikeluarkan. Tampak kental dan berwarna lebih gelap dibanding potongan hati ibunya yang diselipkan ke dalam tubuhnya. Yusril Djalinus

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus