Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Generasi Beta merupakan generasi yang lahir antara 2025 hingga 2039. Generasi Beta nantinya akan hidup berdampingan dengan teknologi yang telah maju berkembang, dunia digital, dan fisik akan berjalan mulus. Generasi Beta diprediksi akan menjadi generasi yang terintegrasi secara teknologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut karakteristik generasi Beta:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Melek Teknologi
Generasi Beta diprediksi akan menjadi anak yang melek teknologi. Ini karena mereka terlahir di era teknologi dunia digital dan fisik yang tengah berjalan mulus, termasuk AI, realitas virtual (VR), dan realitas augmentasi (AR).
Mereka generasi pertama yang akan merasakan transportasi otonom dalam skala besar, teknologi kesehatan yang dapat dikenakan, dan lingkungan virtual yang imersif dalam segala aspek standar kehidupan sehari-hari. Selain itu, algoritma AI nantinya akan menyesuaikan pembelajaran, belanja, dan interaksi sosial mereka dengan cara yang baru.
2. Terhubung-Terindividualisasi
Terlahir dari dunia yang selalu berteknologi, membuat generasi Beta akan menjalin persahabatan, pendidikan, dan karier di era interaksi digital menjadi hal yang utama dengan tetap menjaga identitas digital pribadi mereka. Generasi Beta diprediksi akan mewujudkan keseimbangan antara hiperkonektivitas dan ekspresi pribadi. Mereka akan mendefinisikan ulang arti dari rasa memiliki, memadukan hubungan langsung dengan komunitas digital global.
3. Keberlanjutan
Dikutip dari laman Unis Hanoi, dengan teknologi yang tertanam kuat di dunia mereka, generasi Beta hidup dalam pembelajaran dan peningkatan keterampilan yang berkelanjutan agar tetap relevan di pasar kerja yang berkembang pesat. Generasi Beta diprediksi akan memahami kebutuhan, nilai, dan preferensi mereka yang menjadi penting saat mengantisipasi cara mereka untuk membentuk masa depan masyarakat.
4. Terbuka dan Toleran
Generasi Beta diprediksi akan lebih terbuka dan toleran terhadap keberagaman, serta berkontribusi pada masyarakat global yang lebih harmonis. Itu karena generasi ini dibesarkan dalam masyarakat yang kian majemuk dengan menanamkan norma menghargai perbedaan budaya, identitas, dan perspektif.
5. Cepat Beradaptasi
Didorong dengan perubahan iklim, pergeseran populasi global dan urbanisasi yang cepat di garis depan, keberlanjutan tak hanya akan menjadi pilihan tetapi juga menjadi harapan. Generasi Beta dibesarkan oleh orang tua dari generasi Milenial dan generasi Z yang lebih tua. Mereka nantinya akan memiliki kemampuan memprioritaskan beradaptasi, kesetaraan, dan kesadaran ekologi dalam pola asuh mereka. Sehingga anak-anak generasi Beta akan lebih berpikiran global, berfokus pada masyarakat, dan kolaboratif dari pada sebelumnya.
Haura Hamidah dan Angelina Tiara Puspitalova turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Mengapa Tingkat Pengangguran Gen Z Tinggi