Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Miliaran orang menangis ketika sedih atau senang. Penelitian di Amerika menemukan bahwa rata-rata perempuan menangis 3,5 kali per bulan. Sedangkan, laki-laki menangis 1,9 kali perbulan. Angka ini mungkin ada hubungannya dengan laki-laki yang dikonstruksikan secara sosial tidak boleh menangis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tetapi tahukah Anda, air mata yang dikeluarkan ketika menangis ternyata punya beberapa kategori menurut para ilmuwan. Dilansir dari lama Harvard Health, Senin, 1 Maret 2021, ilmuwan itu membagi air mata menjadi tiga jenis, yaitu air mata refleks, air mata terus menerus atau basal, dan air mata emosional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Air mata refleks dan air mata terus menerus memiliki fungsi penting untuk menghilangkan kotoran, seperti asap dan debu dari mata, serta berfungsi untuk melumasi mata supaya lembab dan terlindung dari infeksi. Kedua jenis air mata ini mengandung 98 persen air.
Jenis air mata terakhir adalah air mata emosional yang mengeluarkan hormon stres dan racun lain dari sistem tubuh kita dan berpotensi memberikan manfaat kesehatan paling besar. Para peneliti menemukan bahwa menangis dapat melepaskan oksitosin dan opioid endogen atau yang dikenal sebagai endorfin.
Endorfin diketahui bagus untuk meringankan rasa sakit fisik maupun emosional. Menangis dinilai menjadi cara untuk menjadi lebih baik. Budaya populer membuktikan hal ini, terbukti jutaan orang yang menonton film penuh haru akan menangis. Hal ini membuat mereka merasa lebih baik.
AMELIA RAHIMA SARI