Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Ini Alternatif Produk Susu untuk Penderita Intoleransi Laktosa

Ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa, yakni gula alami yang terdapat dalam susu, membuat banyak orang harus mencari alternatif.

9 Januari 2025 | 08.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi tak khawatir intoleransi laktosa. Dok. MIlkLife Bebas Laktosa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -- Bagi penderita intoleransi laktosa, konsumsi produk susu sering kali menjadi tantangan karena dapat memicu gangguan pencernaan seperti kembung, diare, dan kram perut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa, yakni gula alami yang terdapat dalam susu, membuat banyak orang harus mencari alternatif yang lebih aman dan tetap memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dikutip dari Antara, ahli gizi dr. Arif Sabta Aji, S.Gz menjelaskan bahwa terdapat dua pilihan utama sebagai pengganti susu bagi penderita intoleransi laktosa, yakni susu nabati dan susu sapi bebas laktosa. “Itu kuncinya untuk masyarakat atau orang-orang di luar sana yang masih tidak bisa mencerna atau konsumsi susu karena intoleran laktosa,” kata Arif, sebagaimana dikutip dari Antara.

Intoleransi laktosa merupakan keadaan di mana seseorang kesulitan mencerna laktosa, yaitu gula yang terkandung dalam produk susu, akibat kurangnya enzim laktase di saluran pencernaannya. Sementara enzim laktase memiliki peran penting dalam memecah laktosa menjadi bentuk gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa, yang diperlukan untuk mendukung proses metabolisme tubuh.

Sebagian besar produk susu sapi mengandung kadar laktosa yang cukup tinggi, sehingga tidak dianjurkan bagi individu dengan intoleransi laktosa. Oleh karena itu, Arif merekomendasikan agar mereka memilih alternatif seperti susu nabati atau susu bebas laktosa untuk menghindari efek negatif dari konsumsi laktosa berlebih.

“Jika ingin tetap mendapatkan manfaat dari susu sapi, kita bisa mendapatkannya dari produk susu yang bebas laktosa,” tuturnya.

Menurut Arif, susu bebas laktosa telah menjalani proses tertentu yang mengurangi atau bahkan menghilangkan kandungan laktosa di dalamnya. Proses ini membuat susu jenis ini lebih mudah dicerna oleh orang yang memiliki intoleransi laktosa, sehingga tidak menimbulkan masalah pada saluran pencernaan mereka. Dengan demikian, susu bebas laktosa menjadi pilihan yang aman bagi penderita intoleransi laktosa untuk tetap mendapatkan manfaat dari susu tanpa risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Arif juga menambahkan bahwa susu sapi sebenarnya memiliki banyak manfaat kesehatan yang sangat sayang jika harus dihindari sepenuhnya oleh penderita intoleransi laktosa. Susu sapi, dengan kandungan kalsium yang tinggi, sangat bermanfaat untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan tulang. Kalsium dalam susu membantu menguatkan tulang dan mencegah penyakit seperti osteoporosis, yang dapat terjadi akibat kekurangan kalsium. Dengan demikian, menghindari susu sapi sepenuhnya bisa berarti kehilangan manfaat kesehatan yang penting bagi tubuh, terutama dalam menjaga kesehatan tulang seiring bertambahnya usia.

Selain itu, susu sapi juga kaya akan berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh, seperti vitamin D, vitamin B12, dan fosfor, yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk meningkatkan energi, menjaga kesehatan otak, serta mendukung fungsi jantung. Oleh karena itu, konsumsi susu dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi harian secara menyeluruh.

Selain itu, susu sapi kaya akan vitamin dan mineral yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Arif juga menekankan bahwa mengonsumsi susu secara rutin dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama di masa pandemi seperti sekarang.

“Selain ada kalsium, ada juga ada vitamin D yang sangat bagus untuk kesehatan sistem imun kita,” kata dia.

Kemudian, Arif menjelaskan bahwa susu mengandung banyak zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Bahkan, susu segar yang langsung diambil dari peternakan pun seringkali sudah diproses sedemikian rupa, sehingga kandungan gizi di dalamnya bisa diperkuat dengan tambahan zat-zat gizi tertentu melalui pengolahan lebih lanjut.

Namun, Arif juga mengingatkan bahwa jika seseorang memilih untuk mengonsumsi susu segar langsung dari peternak, penting untuk memastikan susu tersebut dipanaskan terlebih dahulu. Proses pemanasan ini diperlukan untuk membunuh bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

“Banyak sekali bakteri yang ada di dalam susu tersebut kalau kita tidak proses atau panaskan untuk membunuh bakteri-bakteri tersebut. Nanti kita malah akan mendapatkan dampak negatifnya, karena susu itu paling rentan ditumbuhi bakteri,” ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus