Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penderita intoleransi laktosa tak bisa mencerna laktosa, gula yang terkandung di susu dan produknya. Tubuh orang yang mengalaminya tak cukup memproduksi enzim laktase sejumlah produk susu yang dikonsumsinya, kata Dr. Christopher Schmoyer, asisten pengajar Gastroenterologi di Sekolah Kedokteran Perelman di Universitas Pennsylvania.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tubuh butuh laktase untuk memecah gula laktosa agar lebih mudah dicerna. Tapi tubuh cenderung memproduksi lebih sedikit enzim seiring usia. Akibatnya gula menumpuk di saluran pencernaan dan mengakibatkan gejala yang tak nyaman. Gejala khasnya adalah gas, kembung, nyeri perut, dan diare. Dalam kasus yang lebih parah, penderita bisa mengalami mual dan muntah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Normal pada dewasa
Menurut Schmoyer, intoleransi laktosa adalah kondisi normal pada orang dewasa. "Tubuh tak hanya diciptakan untuk minum dan mencerna susu ketika bayi. Saat balita dan di tahun-tahun pertama kehidupan tubuh memproduksi enzim laktase dengan kadar tertinggi. Jadi wajar kemampuan tubuh memproduksi enzim menurun seiring waktu," jelasnya kepada USA Today.
Jika mengalami intoleransi laktosa terkait usia, cobalah ganti kebiasaan makan. Untuk menghindari gejala negatif, kurangi makanan tinggi laktosa. Contohnya produk susu dan beberapa jenis makanan siap santap, jelas Healthline.
Pemicu mungkin berbeda pada setiap orang. Anda mungkin masih bisa mengonsumsinya sedikit. Coba merek atau produk lain jia tak cocok pada satu merek, saran pakar di diet di RS Anak Cincinnati, Amy Reed. Opsi lain adalah mencari produk-produk susu yang bebas laktosa, atau minum suplemen enzim seperti Lactaid untuk membantu mencerna laktosa.
Pilihan Editor: Ini Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi