Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua anak menyukai makanan manis, seperti permen, es krim, donat, dan cokelat. Namun, memberikan makanan manis berlebihan pada anak bisa berbahaya untuk kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari Healthline, Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional pada 2011 dan 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 85 persen bayi berusia antara 6-23 bulan serta bayi di bawah lima tahun mengonsumsi gula tambahan pada hari tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seiring bertambahnya usia, sebanyak 99 persen balita antara 19-23 bulan telah mengonsumsi gula rata-rata lebih dari tujuh sendok teh pada hari tertentu.
Melansir dari Antaranews, kebiasaan anak mengonsumsi makanan manis ternyata ditularkan oleh kebiasaan orang tuanya. Hal itu diungkapkan dokter spesialis gizi Marya Haryono di peluncuran Heavenly Blush Yogurt.
"Ketika anak sudah diberi sensasi menyenangkan dengan rasa manis, akan begitu terus (suka manis) hingga dia dewasa," ujarnya.
Melansir APP News, mengonsumsi makanan dengan terlalu banyak gula tambahan akan mengalami beberapa penyakit di antaranya:
- Obesitas
- Kerusakan gigi
- Penyakit jantung
- Kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes tipe 2
- Penyakit hati berlemak
Karena itu, keluarga disarankan untuk fokus pada makanan dan minuman yang tidak mengandung gula tambahan.
WINDA OKTAVIA