Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Inilah Kondisi yang Menyebabkan Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah sering ditandai dengan penglihatan kabur, kebingungan, pusing, mual, kelemahan, muntah kantuk, sampai pingsan.

21 Januari 2023 | 06.00 WIB

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Normalnya tekanan darah berada antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Apabila tekanan darah berada di bawah normal, itu artinya seseorang sedang mengalami tekanan darah rendah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Mengutip Penn Medicine, tekanan darah rendah membuat jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya kekurangan darah. Ini sering ditandai dengan penglihatan kabur, kebingungan, pusing, mual, kelemahan, muntah kantuk, sampai pingsan. 

Penyebab Tekanan Darah Rendah

1. Hipotensi yang dimediasi saraf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Merujuk Blood Plessure UK, hipotensi yang dimediasi saraf terjadi ketika berdiri terlalu lama. Kondisi di mana tubuh mengirimkan sinyal ke otak bahwa tekanan darah sedang tinggi. Padahal yang sebenarnya terjadi tekanan darah dalam kondisi terlalu rendah.

Kemudian otak mengirim sinyal ke jantung untuk melambatkan detakannya. Ini membuat tekanan darah yang sudah turun bertambah turun lagi.

2. Masalah jantung

Masalah jantung, seperti gagal jantung atau serangan jantung dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Sebab jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh sebagaimana mestinya.

3. Anemia

Anemia mengakibatkan jumlah sel darah merah atau hemoglobin berada di bawah normal. Ini mengakibatkan penurunan tekanan darah karena organ tubuh kekurangan darah kaya oksigen. 

4. Cedera serius dan syok

Cedera serius, luka bakar, dan syok dapat menyebabkan tekanan darah turun. Ketika kehilangan banyak darah, tubuh mengalami reaksi alergi (syok anafilaksis) yang disebabkan infeksi bakteri.

5. Atrofi sistem multipel dengan hipotensi ortostatik

Mengutip Mayoclinic, kondisi tersebut dikenal juga sebagai sindrom shy-drager. Kelainan langka yang mempengaruhi sistem saraf yang mengontrol tekanan darah, detak jantung, pernapasan, dan pencernaan. 

6. Hipotensi postprandial

Penurunan tekanan darah ini terjadi satu hingga dua jam setelah makan. Ini sering terjadi pada orang usia lanjut, terutama yang memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit parkinson.

7. Diabetes

Diabetes dapat mempengaruhi hormon dan saraf yang mengontrol tekanan darah. Tekanan darah dapat turun karena pembuluh darah tidak dapat menyesuaikan diri.

DELFI ANA HARAHAP

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus