Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Jadi sejarah buat malaysia

Dr hussein awang dari institute of urology and nephrology berhasil melakukan operasi pencangkokan ginjal terhadap martin rinyeh, 30, di general hospital, kuala lumpur. donor dari kakak kandungnya. (ksh)

10 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NEGARA tetangga kita, Malaysia, ternyata telah menunjukkan prestasi anhebatketika tanggal 15 Desember yang lalu berhasil melaksanakan opcrasi pencangkokan ginjal terhadap seorang pasien berumur 30 tahun. Suatu kejadian yang boleh dianggap bersejarah buat negara itu, berhubung pencangkokan ginjal baru berhasil di Barat pada dasawarsa terakhir ini. Operasi itu dilangsungkan di General lospital Kuala Lumpur pada bagian yang khusus menanggulangi penyakit saluran kencing dan ginjal. Operasi yang sukses itu dipimpin oleh Dr Hussein Awang kepala dari Institute of Urology and lephrology dari rumah sakit itu d ibantu oleh 6 dokter ahli lainnya. "Saya merasa sehat", kata l\artin Rinyeh kepada para wartawan delapan hari setelah dia menjalani operasi pencangkokan ginjalnya. Dia senduri sebe narnya bukan penduduk Kuala Lumpur. Ia dikirimkan oleh sebuah rumah sakit di Kucing ke Kuala Lumpur pada bulan April yang silarm karena menderita kerusakan ginjal. Sesampainya di ibukota Malaysia itu, penyakitnya diatasi dngan menggunakan alat dilysi Sebuah alat ginjal tiruan yang di sini sejak lama juga sudah dipakai, tetapi dengan perongkosan yang mahal. Selama sembilan bulan lamanya dia menggunakan alat tersebut sampai tiba saatnya dia menjalani operasi pencangkokan dengan memperoleh sumbangan sebuah ginjal dari kakak-kandungnya. "Saya mengucapkan terimakasih kepada para dokter dan seluruh staf rumah sakit yang telah berhasil menyelamatkan jiwa saya. Saya -sangat terhutang budi kepada mereka. Begitu juga pada kakak kandung saya yang membuat pencangkokan ini berhasil", tutur Rinyeh ketika menyambut kedatangan para wartawan setempat ke ruangan peristirahatannya. Dalam berbagai peristiwa pencangkokan, penolakan tubuh terhadap benda asing selalu menjadi momok para ahli bedah. Namun dalam pencangkokan ginjal si Rinyeh ini penolakan tubuh itu dapat diatasi. Demikianlah menurut keterangan juru bicara dari rurnah sakit: "Rinyeh akan sanggup hidup normal". "Kalau pun meman terjadi, penolakan tubuh itu akan sangat berkuran, jika dibanding mencangkokkan ginjal orang yang sudah meninggal kepadanya", sambungnya pula. Kakaknya sendiri seorang calon dokter hewan segar bugar setelah satu dari ginjalnya disayat dan dicangkokkan pada adiknya itu. "Ini satu-satunya jalan untuk menolong adik saya", katanya. Perihal bagian saluran kencing dan ginjal dari Rumah Sakit lmum Kuala Lumpur itu usianya belum begitu tua, baru tujuh tahun. Dia khususmenerima penderita penyakit ginjal yang sudah akut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus