Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Melawan Racun Bongkrek

Kuman tempe bongkrek, pseudomonas mengakibatkan kematian. dapat dilawan dengan kunyit, jeruk nipis & belimbing. balai penelitian kimia semarang melaksanakan penelitian untuk menguatkan hasilnya. (ksh)

10 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERITA-BERITA tentang terbunuhnya puluhan orang di Jawa Tengah saban tahun, karena racun tempe bongkrek bagaimana pun juga mcncemaskall para pencinta tempe biasa yang dibikin bukan dari ampas kelapa. Sesungguhnya kuman pembunuh yang bernama pseudomonas yang nongkrong di tempe bongkrek sudah mulai ramai dibicarakan sejak zaman Belanda. Maklumlah pembuatan tempe dari ampas kelapa memang satu pekerjaan yang turun-temurun di daerah ini. Untuk menawarkan racun tersebut para ahli Belanda dulu semata-mata menempuh jalan membuangkan ampas kelapa sebagai bahannya. Tetapi kini ahli-ahli kita sendiri telah menemukan penawar yang tidak perlu mengakibatkan terbuangnya ampas kelapa yang memang murah harganya dibandingkan dengan kedelai. Drs Suwaji, Kepala Dinas Penelitian Balai Penelitian Kimia Semarang, sedang melaksanakan penelitian untuk menguatkan kedudukan kunil-, jeruk nipis dan belimbing sebagai bahan penawar. Sementara ahli kita ini melaksanakan penelitian-penelitiannya penggunaan tumbuhan dan buah-buahan penawar ini sudah disebarkan ke berbagai daerah yang jadi pusat pembuatan tempe ampas kelapa. Menurut Pembantu TEMPO di Yogyakarta, Buddy L. Worang, pemerintah daerah Jawa Tengah scdang mengusahakan adanya sari-pati kunir agar lebih mudah dipergunakan rakyat. Belimbing Tentang penggunaan asam belimbing dalam proses pembuatan tempe bongkrek sebenarnya sudah menjadi kebiasaan di daerah Bogor, Jawa Barat. Namun bahan yang dipergunakan bukannya buah belimbing yarg cilik-cilik itu melainkan daunnya, yang punya khasiat sama denan buahnya. Dan memang menggembirakan, bahwa sampai sekarang belum pernah kita mendengar tentang adanya korban tempe bongkrek yang terbuat dari ampas kelapa maupun bungkil kacang, yang jatuh di Bogor. Yang jadi persoalan sekarang adalah bagaimana memberikan penerangan-peneranan yang memadai bagi para produsen tempe bongkrek. Sebagian besar dari tuas itu tentunya berada di pundak pemerintah. Hingga para pengusaha kecil yang hidupnya dari pembuatan tempe bongkrek ini tertolong dan pemerintah daerah memikirkan kembali keputusannya melaranR pembuatan tempe bongkrek di daerah Banyumas. Sebab bagaimanapun tempe merupakan makanan yang murah dan berkhasiat. Oran yang berpantang daging misalnya, dapat mencari pengganti pada tempe, karena kadar proteinnya hampir sama. "Penyuluhan yang intensif di daerah produsen tempe bongkrek dapat membantu produsen dari kehilangan mata pencaharian dan menyelamatkan konsumen dari cengkeraman maut 'bongkrek acid' dan toxoflavin. Mari kita manfaatkan calingcing (belimbing)", kata Kemaas Maar dari Institute Pertanian-Bogor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus