Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Jaga Kebugaran dengan Olahraga Simpel Sehari-hari

Meski aktivitas harian sangat padat, selalu sediakan waktu khusus untuk olahraga dan menjaga kebugaran.

15 September 2022 | 17.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita paruh baya olahraga. Freepik.com/Stockking

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kesibukan sehar-hari, selalu luangkan waktu untuk olahraga. Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut Kementerian Kesehatan, Kartini Rustandi membagikan kiat mengolah tubuh yang ideal agar tetap bugar di tengah aktivitas padat yang dilakukan sehari-hari. Menurutnya, dibutuhkan waktu khusus yang terpisah dari kegiatan rutin sehari-hari agar kegiatan mengolah badan bisa produktif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Setiap orang harus mempersiapkan diri untuk berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Seperti seorang karyawan yang bisa berolahraga sepulang kerja, seorang ibu bisa mencari waktu olahraga di siang atau sore hari setelah kesibukannya selesai, yang pasti dalam kondisi tenang," kata Kartini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kegiatan mengolah tubuh secara fisik itu terpisah dari pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, mencuci piring, atau mencuci mobil. Agar bisa efektif, kegiatan olahraga yang dilakukan harus memenuhi prinsip BBTT (Baik, Benar, Terukur, dan Teratur).

Memenuhi prinsip Baik artinya melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh dan bertahap serta berkesinambungan. Lalu Benar  artinya melalui tahapan, seperti melakukan pemanasan sebelum mulai berolahraga untuk menghindari cedera dan tidak lupa menutup gerakan olahraga dengan pendinginan. Selain itu, prinsip Benar juga terkait pola makan.

Kegiatan sederhana
Kartini menyebut contohnya seperti dua jam sebelum melakukan aktivitas fisik memutuskan sudah tidak makan lagi karena bila setelah makan langsung beraktivitas maka akan menyebabkan sesak napas. Lalu, Terukur artinya benar-benar masuk ke dalam zona latihan. Zona latihan bisa dilihat dari perhitungan denyut nadi dengan rumus 220 - umur x 60 - 80 persen. Bila masih dalam tahap pemula, ketika masuk zona latihan maka harus didampingi oleh pelatih atau instruktur.

"Olahraga juga bisa dengan kegiatan-kegiatan sederhana seperti meremas bola atau jalan kaki dari stasiun saat ke kantor dengan kecepatan yang cukup kuat. Namun, kita perlu memperhatikan juga bahwa tidak semua orang memiliki kebutuhan yang sama. Oleh sebab itu, kita juga perlu mendapat arahan dari instruktur atau ahli,” jelasnya.

Terakhir adalah Teratur, artinya durasi latihan harus konsisten, misalnya dalam seminggu ada tiga hingga lima kali sesi latihan dengan baik dan benar. Kebutuhan antara laki-laki dan perempuan juga harus menjadi pertimbangan ketika melakukan kegiatan olahraga atau mengolah tubuh sehingga olahraga yang dilakukan bisa efektif serta bermanfaat.

“Kita harus menjaga kesehatan yang dimulai dari diri sendiri agar senantiasa sehat, bugar, produktif, dan mempersiapkan diri menuju usia produktif yang aktif dan usia lansia yang SMART, (Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif) karena kalau sekarang kita masih muda tidak memelihara kesehatan, di masa tua nanti akan lebih berat,” tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus