Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua umum terpilih PP Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, menjelaskan sebaik-baiknya waktu tidur malam adalah dari pukul 20.00 atau 21.00 sampai pukul 04.00 atau 05.00.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidur yang berkualitas normalnya antara lima sampai delapan jam per hari dan sebaik-baiknya waktu untuk istirahat itu adalah pada pukul 8 atau 9 sampai pukul 4 atau 5 subuh," kata Hermawan, Rabu, 17 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan pola dan rentang waktu tidur ideal setiap orang bisa berbeda, tergantung kondisi fisik dan biologis. Namun, ia menjelaskan mengupayakan tidur antara 5-8 jam per hari dari sekitar pukul 20.00 atau 21.00 sampai pukul 04.00 atau 05.00 lebih baik untuk menjaga kesehatan tubuh.
Hermawan menyebut kebiasaan bangun dini hari untuk sahur selama Ramadan bisa membantu upaya pengaturan waktu tidur yang lebih baik karena membuat tubuh mengaktifkan semacam alarm alami untuk bangun pada waktu-waktu tersebut. Menurutnya, pola tidur yang baik dapat diwujudkan dengan membiasakan bangun lebih pagi, menghindari tidur terlalu malam, dan menerapkan pola makan yang sehat. Ia menekankan pola tidur yang baik dan tidur berkualitas penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
"Membuat tubuh akan lebih segar, rileks," ujarnya.
Pola tidur setelah Ramadan
Ia juga membagikan beberapa cara untuk mengembalikan pola tidur ke kondisi normal setelah perubahan pola tidur selama Ramadan. Selama menunaikan ibadah puasa Ramadan, waktu tidur kaum Muslim biasanya berubah karena harus bangun lebih awal untuk sahur serta kegiatan ibadah hingga malam hari.
Hermawan mengatakan perlunya melakukan relaksasi selama beberapa hari untuk mengembalikan pola tidur setelah Ramadan. "Kalaupun terjadi gangguan tidur karena pola tidur yang kurang pas, hal itu bisa disiasati dengan gizi dan relaksasi dalam waktu tiga sampai lima hari," kata lulusan Universitas Indonesia itu. "Pada masa transisi tersebut biasakan untuk istirahat pada pukul 8 atau 9 kalau memang tidak ada kepentingan lain untuk begadang atau beraktivitas pada malam hari."
Ia menyarankan orang yang baru beristirahat pada tengah malam untuk secara bertahap mengubah kebiasaan agar bisa tidur lebih awal.