Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Jangan Mengemudi saat Flu dan Pilek, Risiko Kecelakaan Mengintai

Meski tampak tak berbahaya, pakar mengatakan mengemudi ketika sakit bisa berisiko pada diri sendiri dan orang lain, ini sebabnya.

29 Januari 2025 | 21.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita mengantuk saat menyetir. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin sering mengemudi dalam keadaan flu dan menganggapnya tidak berbahaya. Apalagi jika hanya sendiri di mobil sehingga tak berpotensi menularkan penyakit ke orang lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski tampak tak berbahaya, pakar mengatakan mengemudi ketika sakit bisa berisiko pada diri sendiri dan orang lain. Data menyebut waktu bereaksi yang turun 10 persen, reaksi yang sama seperti menenggak miras sebelum berkendara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut www.car.co.uk dan Abbas Kanani, apoteker di Chemist Click, sakit flu atau pilek biasa bisa memicu masalah seperti rasa lesu dan pusing, yang membuat mengemudi jadi berisiko. Bahkan hanya dengan gejala ringan seperti bersin bisa berbahaya karena mata akan terpejam. Contohnya, pengemudi yang bersin saat berkecepatan 100 km/jam tak bisa melihat sejauh 35 meter karena mata terpejam.

Selain itu, obat flu bisa menyebabkan kantuk. Itulah alasan ada petunjuk di kemasan orang yang sedang meminum obat flu tak boleh menjalankan kendaraan atau mesin. 

"Gejala flu seperti lesu, nyeri, dan rasa sakit bisa mempengaruhi konsentrasi, begitu juga kemampuan bereaksi yang bisa berisiko kecelakaan. Sebaiknya tunggu sampai Anda tak merasa demam lagi selama minimal 24 jam dan gejala sudah membaik sebelum meninggalkan rumah," ujar Kanani, dikutip dari Daily Mail.

Lalai, bisa dihukum
Sebuah penelitian di Inggris pada 2012 menguji dampak pilek pada kemampuan mengemudi dan mendapati hasilnya setara menenggak minuman beralkohol. Sementara analisa lain yang dibuat Lloyds TSB Insurance menyatakan lebih dari 125 ribu kecelakaan mobil di Britania Raya disebabkan pengemudi yang sedang flu atau pilek. Meski mengemudi saat sakit bukan kejahatan seperti ketika mabuk, www.car.co.uk mengingatkan lebih baik mencari aman daripada menyesal kemudian.

"Berkendara ketika sakit memang bukan kejahatan. Tapi bila terjadi kecelakaan karena pengaruh kondisi sakit, pengemudi bisa mendapat hukuman, SIM dicabut, atau bahkan dituntut karena membahayakan," papar mereka.

Orang yang sedang sakit flu atau pilek disarankan mempertimbangkan alternatif lain, seperti menggunakan transportasi umum, minta diantar anggota keluarga yang sehat, atau ikut teman.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus