Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika kepala buah hati Anda basah keringat saat tidur atau menyusui, tak perlu buru-buru ke dokter. Dikutip Bold Sky, ada empat alasan mengapa kepala bayi lebih banyak mengeluarkan keringat ketimbang tubuhnya.
Baca: Jadi Pelatih Timnas, Intip Sosok Simon McMenemy Jadi Ayah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Apakah bayi sedang demam?
Kepala bayi terasa lebih panas dibandingkan tubuhnya. Itu adalah fenomena wajar yang terjadi pada bayi. Bila ingin memastikan apakah anak sedang demam, rasakan dengan menyentuh pipinya atau kulit di bawah dagu. Dengan menyentuh bagian itu, Anda bisa lebih tepat mengetahui suhu tubuh anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. Kelenjar keringat
Bayi baru lahir tidak punya kelenjar keringat yang aktif. Anda mungkin menyadari tubuh bayi tidak pernah berkeringat, kecuali kepalanya. Ini disebabkan hanya kelenjar keringat di kepala yang aktif pada bayi. Jika kepalanya basah keringat, berarti bayi sedang merasa kepanasan.
3. Berkeringat pada malam hari
Saat tidur, bayi tidak membalikkan tubuh ke sana-sini seperti orang dewasa. Itulah mengapa kepalanya berada di posisi yang relatif sama. Ini membuat kepala jadi panas dan menimbulkan keringat. Alasan lain, bisa jadi karena Anda terlalu tebal menyelubungi buah hati saat tidur.
4. Berkeringat saat menyusui
Ketika menyusui, sebagian besar ibu senang melakukannya sambil menggendong bayi. Dalam posisi ini, kepala bayi berada dalam posisi sama dalam waktu lama. Tangan ibu memberikan kehangatan pada kepala bayi dan itu membuatnya berkeringat saat menyusui.
Baca: Jenis Kelamin Bayi Bisa Ditentukan Sebelum Hamil? Cek Teorinya
Namun jika Anda merasa bayi berkeringat terlalu banyak sepanjang waktu, periksakan segera pada dokter untuk mengetahui penyebabnya.