Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Jangan Sepelekan Bau Mulut, Ini Tanda-Tanda Diabetes Dalam Tubuh Anda

Biasanya, orang mencium bau mulut yang kuat menjadi tanda kebersihan gigi yang buruk atau makanan yang baru saja dimakan. Bau mulut dapat menunjukan bahwa ada sesuatu yang memerlukan perhatian medis segera.

14 September 2022 | 04.38 WIB

ilustrasi bau mulut (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi bau mulut (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Napas, tepatnya bau mulut, juga memiliki kemampuan untuk memberikan petunjuk tentang kesehatan Anda secara keseluruhan.

Bau mulut yang manis menurut Healthline
, dapat menandakan ketoasidosis, komplikasi akut diabetes. Terbukti pada sebuah penelitian menunjukkan, mengukur karbondioksida dalam napas membantu mengidentifikasi pra diabetes atau diabetes tahap awal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bau mulut terkait diabetes, karena memiliki dua penyebab utama, yaitu penyakit periodontal dan tingginya kadar keton dalam darah. Periodontal atau disebut penyakit gusi disebabkan oleh bakteri yang menyerang jaringan dan tulang yang menopang gigi. Peradangan ini mempengaruhi metabolisme sekaligus meningkatkan gula darah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun diabetes menyebabkan penyakit periodontal, penyakit ini menimbulkan masalah lebih lanjut bagi penderita diabetes. Penyakit jantung dan stroke menjadi komplikasi diabetes, yang terkait dengan penyakit periodontal.

Diabetes dapat merusak pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk gusi. Jika gusi dan gigi tidak menerima suplai darah yang tepat, mereka kemungkinan menjadi lemah dan lebih rentan terhadap infeksi.

Diabetes juga meningkatkan kadar glukosa di mulut, mendorong pertumbuhan bakteri, infeksi, dan bau mulut. Ketika gula darah tinggi, tubuh sulit melawan infeksi, sehingga gusi lebih sulit untuk sembuh.

Efek Samping Keton

Saat tubuh tidak membuat insulin, sel-sel tidak menerima glukosa yang dibutuhkan untuk energi. Maka, tubuh beralih ke pembakaran lemak. Membakar lemak sebagai pengganti gula menghasilkan keton, yang menumpuk di darah dan urin anda.

Kadar keton yang tinggi sering mengakibatkan bau mulut, mereka dapat menumpuk ke tingkat yang berbahaya dalam darah dan urin. Dampak ini terjadi di dalam hati, yang menyebabkan darah menjadi asam.

Kondisi ini dapat menghasilkan tiga jenis utama bau napas, yang menjadi tanda toksisitas. Keton meninggalkan tubuh melalui napas dan keringat, yang menghasilkan bau tak sedap. Ini juga merupakan salah satu efek samping diabetes yang mematikan, diabetes ketoasidosis.

Orang dengan diabetes tipe 1 dapat mengembangkan ketoasidosis karena infeksi, cedera, penyakit serius, stres operasi, atau dosis suntikan insulin yang hilang. Diabetes ketoasidosis lebih jarang dan parah pada orang dengan diabetes tipe 2, namun dipicu oleh gula darah yang tidak terkontrol dalam waktu yang lama. 

Ketoasidosis dapat menyerang orang yang tidak menderita diabetes. Hal ini terjadi dalam kasus kelaparan, dimana kekurangan glukosa memaksa tubuh melakukan proses ketogenesis untuk energi.

Demikian seluk beluk kaitan bau mulut dan tanda-tanda diabetes berikut komplikasinya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus