Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Jari Kaku dan Sakit, Apa Penyebab dan Gejala Trigger Finger?

Trigger finger merupakan radang sendi di bagian jari menyebabkan terasa sakit dan kaku

30 September 2022 | 04.17 WIB

Ilustrasi wanita memegang pergelangan tangan. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi wanita memegang pergelangan tangan. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Trigger finger atau radang sendi di bagian jari menyebabkan terasa sakit, kaku dan seperti terkunci. Kondisi itu akan terasa saat jari ditekuk dan diluruskan. Trigger finger juga dikenal stenosing tenosinovitis. Kondisi ini paling sering mengenai jari manis dan ibu jari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip Medical News Today, trigger finger terjadi akibat peradangan di dalam dan sekitar tendon fleksor. Jaringan itu berguna untuk menggerakkan jari. Peradangan mempengaruhi kemampuan jari untuk bergerak secara lancar.

Penyebab trigger finger

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip WebMD, gerak berulang jari menyebabkan peradangan. Saat jari dipaksakan bergerak bisa menyebabkan trigger finger. Sebab, tendon dikelilingi lapisan selubung sinovial yang memudahkan bergerak. Tapi, tendon dan selubung sinovial di sekitarnya bisa meradang dan bengkak.

Iritasi jangka panjang selubung tendon menyebabkan jaringan parut dan penebalan. Kondisi itu mempengaruhi gerak tendon. Ketika itu terjadi, menekuk jari akan terasa sulit dan sakit. Sebab jaringan tendon dan sinovial meradang dan menyempit.

Gejala trigger finger

Merujuk Cleveland Clinic, trigger finger umum ditandai sensasi gertakan saat menggerakkan jari, nyeri dan kaku saat mencengkram. Nyeri dan kaku saat menekuk jari. Bengkak atau benjolan lunak di telapak tangan. Jari sulit berada dalam posisi lurus. Ketakmampuan untuk sepenuhnya melenturkan jari.

Risiko mengalami trigger finger

1. Kondisi medis tertentu

Menurut Mayo Clinic, diabetes dan rheumatoid arthritis diketahui bisa mempengaruhi trigger finger. Laporan riset memperkirakan 10 persen orang dengan diabetes pernah mengalami trigger finger.

2. Penggunaan jari yang berlebihan

Beraktivitas berat menggunakan alat yang dipegang meningkatkan risiko mengalami trigger finger. Pengulangan aktivitas dengan jari juga berisiko sama.

3. Gesekan kontak

Terkadang, penggunaan alat listrik yang bergetar menyebabkan trigger finger. Memegang gagang sepeda secara berulang juga berisiko menyebabkan trigger finger, sebagaimana dikutip Medical News Today

4. Berusia lanjut

Trigger finger sering mempengaruhi orang-orang yang berusia 50-an tahun. Merujuk Cleveland Clinic, trigger finger juga umum dialami musisi, petani, dan pekerja industri.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus