Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kasus Diabetes Anak Naik 70 Kali Lipat, IDAI Sebut Pemicunya

IDAI menyebut kasus diabetes pada anak usia 0-14 tahun pada 2023 naik 70 kali lipat dibanding 2010. Apa saja pemicunya?

6 Februari 2023 | 15.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi minuman boba. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut kasus diabetes pada anak usia 0-14 tahun pada 2023 naik 70 kali lipat dibanding 2010. Naiknya kasus diabetes tipe 2 pada anak disebabkan berbagai pemicu, salah satunya jajanan di lingkungan sekitar. Sejauh ini tak ada aturan terkait pembatasan gula pada jajanan anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Contohnya minuman manis yang mudah didapat di kantin sekolah. Minuman manis tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp 1.000 saja. Minuman manis itu awalnya berbentuk bubuk dalam saset dan kemudian diberi air dan tambahan es batu. Minuman tersebut dengan mudah dapat ditemukan tidak hanya di kantin sekolah tetapi juga di luar kantin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Umum IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan jajanan anak yang tidak bergizi, kaya gula serta karbohidrat, memang dengan mudah ditemukan di sekitar anak dan dalam jangka panjang akan berdampak pada kesehatan.

“Makanan yang minim nutrisi tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit sindrom metabolik,” kata Piprim.

Sindrom metabolik merupakan gangguan kesehatan yang terjadi secara bersamaan yang berkaitan dengan berbagai peningkatan risiko penyakit, di antaranya penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Makanan berlemak
Tak hanya minuman manis dengan harga murah yang mudah ditemukan. Minuman manis boba dengan harga premium juga kaya gula. Studi nutrisi yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information (NCBI) menunjukkan satu gelas minuman kekinian dengan ukuran 16 ons melebihi batas atas asupan gula tambahan yang direkomendasikan Komite Penasihat Pedoman Diet Amerika Serikat (AS) 2015. Satu gelas minuman boba tersebut dapat menghasilkan total kalori jauh di atas 16 persen dari total asupan energi.

Begitu juga dengan es krim kekinian yang saat ini menjamur dan mudah ditemukan di berbagai daerah. Dalam satu gelas minuman boba sundae 260 takaran saji memilikikandungan kalori 364 kkal. Selain itu juga makanan tinggi lemak yang mudah ditemukan di sekitar anak. Orang tua dengan mudah menyajikannya dengan alasan praktis.

Piprim menjelaskan jika anak sejak awal terus menerus diberi makanan tinggi indeks glikemik maka dapat secara cepat meningkatkan gula darah dan menurunkannya kembali secara drastis. Dampaknya, insulin akan diproduksi terus menerus dan tinggi kadarnya di dalam darah dan mengakibatkan pankreas bekerja ekstra dan menyebabkan diabetes.

Gaya hidup yang kurang bergerak seperti bermain gawai juga turut mempengaruhi kesehatan anak serta mempercepat terjadinya penyakit generatif, penuaan dini, karena terjadinya inflamasi kronik. Tak heran, diabetes tipe 2 yang biasanya dialami orang dewasa berusia 40 tahun ke atas kini juga banyak menyerang remaja.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus