Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai pihak mencari solusi terbaik untuk menangani masalah sampah Indonesia yang terus menggunung. Salah satu solusi sampah yang ditawarkan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), adalah dengan membuat aspal plastik. Chandra Asri Group merilis riset evaluasi implementasi aspal plastik yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Garut selaku mitra, dengan berkolaborasi bersama Yayasan Bakti Barito. Hasil riset evaluasi ini menyoroti keunggulan aspal plastik dalam meningkatkan ketahanan jalan sekaligus menjadi solusi pengelolaan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Evaluasi ini didasarkan pada implementasi aspal plastik di 23 ruas jalan yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Garut dengan total panjang jalan 50,2 km. Hasilnya, penelitian ini menunjukkan terdapat stabilitas yang meningkat seiring dengan penambahan plastik hingga 6.1 persen. Salah satu parameter yang diuji ialah nilai Marshall Quotient (MQ) sebagai rasio dari stabilitas terhadap kelelehan yang digunakan sebagai indikator kekakuan campuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil uji menyimpulkan bahwa Nilai MQ tertinggi terjadi pada campuran aspal dengan menggunakan plastik yaitu sebesar 399 kilogram/milimeter, sedangkan nilai MQ terendah terjadi pada tanpa campuran (Aspal Normal) yaitu sebesar 366,7 kilogram/milimeter. Pada pengujian, komposisi gelaran aspal plastik tersebut telah mengelola sampah plastik yang berasal dari TPA setempat sebesar 431.535 kilogram. Hal ini sejalan dengan fokus Chandra Asri Group dalam mengurangi sampah dengan prinsip ekonomi sirkular.
Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Yohanes Ronny menegaskan bahwa stabilitas dan ketahanan struktur perkerasan jalan terhadap deformasi dan retak merupakan aspek penting dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. “Evaluasi penggunaan aspal plastik di Kabupaten Garut menunjukkan hasil yang sejalan dengan temuan kami pada 2017, yang menunjukkan keunggulan material aspal plastik dalam meningkatkan stabilitas serta memiliki umur layan yang cukup baik sehingga kebutuhan pemeliharaan jalan dapat dilakukan secara lebih efisien, hal ini dapat menjadi solusi yang efisien dan jangka panjang,” kata Yohanes dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada akhir Februari 2025.
Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, M. Nicko A. Setyabudi, menjelaskan, pencampuran cacahan plastik dengan aspal memberikan dampak positif terhadap beberapa parameter teknis. Hasil uji menunjukkan peningkatan kepadatan campuran aspal yang berpengaruh pada keawetan dan kemampuannya menahan beban. "Selain itu, nilai stabilitas dan Marshall Quotient—nilai kekakuan campuran beraspal dalam menerima beban—juga lebih tinggi, menegaskan keunggulan aspal plastik sebagai opsi material yang tahan lama dan ramah lingkungan,” kata Nicko.
Peluncuran riset evaluasi aspal plastik diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 dengan tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih.” Tema ini menitikberatkan pada upaya pengelolaan sampah yang membutuhkan kontribusi serta kerja sama komprehensif dari berbagai pemangku kepentingan lintas sektor. Riset penggunaan aspal plastik di Kabupaten Garut dilakukan oleh Yayasan Bakti Barito beserta dengan mitra, seiring dengan harapan perluasan adopsi aspal plastik di berbagai daerah di Indonesia.
Direktur Yayasan Bakti Barito Dian A. Purbasari mengungkapkan implementasi aspal plastik di Kabupaten Garut merupakan wujud kemitraan yang telah terjalin dengan pemerintah daerah setempat. Yayasan Bakti Barito berperan sebagai katalisator dalam implementasi aspal plastik. "Kami berharap inisiatif ini dapat direplikasi di lebih banyak daerah, guna mendukung pengelolaan sampah yang efektif, mengurangi tingkat sampah yang tidak terkelola sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia," kata Dian.
Chandra Asri Group dan Yayasan Bakti Barito terus mendorong inisiatif pengelolaan sampah plastik dengan memanfaatkan hasil kelola sampah dari TPA menjadi material yang lebih bernilai, salah satunya adalah implementasi aspal plastik.
Pilihan Editor: Pemerintah Siapkan Perpres Baru Penanganan Sampah