Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam masa perkembangan, anak perlu mengekspresikan berbagai emosi, termasuk kesedihan. Namun, perlu diwaspadai jika ekspresi yang ditunjukkan mengarah pada gejala depresi yang berlangsung secara terus menerus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari WebMD Medical Reference, 3 persen anak dan 8 persen remaja di Amerika Serikat mengalami depresi. Kondisi ini sering dialami oleh anak laki-laki berusia di bawah 10 tahun dan anak perempuan cenderung memiliki insiden depresi yang lebih besar pada 16 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gangguan bipolar cenderung sering terjadi pada remaja. Namun, perlu diketahui gangguan bipolar pada anak cenderung lebih parah dibandingkan remaja. Hal ini terjadi ataupun tersembunyi karena adanya faktor dari gangguan dalam pemusatan pemikiran atau hiperaktivitas (GPPH), gangguan obsesif kompulsif (OCD), atau adanya perilaku kekerasan.
Penyebab depresi pada anak umumnya karena adanya masalah, baik eksternal atau internal. Hal tersebut meliputi peristiwa kehidupan yang dialami, riwayat keluarga, kesehatan fisik anak, faktor genetik, dan gangguan biokimia. Depresi juga bukan emosi yang datang atau hilang sendirinya. Kondisi ini perlu ditangani agar dapat teratasi, terutama dengan perawatan yang tepat. Berikut gejala depresi pada anak yang perlu diketahui.
-Emosi menunjukkan kemarahan, perasaan tidak bersalah, kesedihan, dan putus asa secara terus-menerus.
-Sulit tidur atau tidur berlebihan.
-Menarik diri dari lingkungan sosial.
-Lebih cepat lelah.
-Hilang nafsu makan.
-Keluhan sakit perut atau sakit kepala yang tidak kunjung hilang walaupun telah minum obat.
-Kesulitan bersosialisasi dengan teman, sekolah, ekstrakulikuler, beraktivitas, dan konsentrasi.
-Adanya pikiran mengenai kematian atau bunuh diri.
Seringkali permasalahan depresi pada anak disangkal oleh orang tua. Padahal, permasalahan ini perlu diwaspadai dan harus segera diobati secara tepat dengan berkonsultasi dengan dokter. Orang tua juga perlu mengetahui pola perilaku anak dengan memperoleh informasi dari guru, teman, ataupun teman sekelas anak.
Proses pengobatan atau penanganan anak-anak yang mengalami depresi umumnya sama seperti terhadap orang dewasa. Prosesnya, anak-anak akan mendapat konseling dan pengobatan efektif di bawah pemantauan dokter.
Sangat penting bagi orang tua mengetahui kondisi emosi dan gejala depresi, terutama untuk perkembangan anak di masa depan. Permasalahan ini tidak dapat dihindari melainkan harus diatasi dengan terus menjaga komunikasi secara terbuka dengan anak. Perlunya pengetahuan dan pendidikan di dalam emosi dan kesehatan mental juga penting.
Baca juga: Kenali Gejala Depresi yang Paling Umum