Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Akantositosis adalah istilah medis yang merujuk pada tidak normalnya bentuk sel darah merah. Kondisi ini terkait dengan banyak kondisi dan gejala yang berbeda. Akantositosis diperkirakan merupakan hasil dari perubahan protein dan lipid pada permukaan sel darah merah. Meski demikian, alasan adanya kondisi ini belum sepenuhnya dipahami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Web MD, penyakit liver yang parah merupakan penyebab umum akantositosis. Perubahan serupa pada lemak dan sel juga dapat diakibatkan oleh penyakit langka atau penyakit bawaan, ini termasuk:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abetalipoproteinemia. Kondisi ini juga disebut sindrom Bassen-Kornzweig. Sindrom Bassen-Kornzweig membuat tubuh tidak dapat menggabungkan lemak dan protein untuk membuat molekul yang disebut lipoprotein. Ini berarti tubuh tidak dapat mencerna lemak dan vitamin esensial dengan benar.
Neuroakantositosis. Kondisi ini menyebabkan ketidakteraturan sel darah merah, gejala neurologis, dan masalah gerakan. Ada beberapa jenis neuroacanthositosis, yakni:
Chorea-acanthositosis, menyebabkan gerakan cepat dan tidak terkendali, kejang otot, kerusakan saraf, dan gangguan perilaku
Sindrom McLeod, merupakan gangguan sistem saraf pusat yang menyebabkan masalah gerakan, kehilangan memori, hingga masalah belajar
Huntington’s disease-like 2, menyebabkan masalah gerakan dan demensia
Pantothenate kinase-associated neurodegeneration, kondisi ketika zat besi terakumulasi di otak dan menyebabkan sejumlah gangguan
Akantositosis juga dapat disebabkan oleh kondisi lain seperti:
-Anoreksia
-Tiroid kurang aktif
-Malnutrisi
-Penghapusan limpa
-Masalah ginjal
-Konsumsi sejumlah obat seperti statin dan misoprostol
Perubahan yang dibuat oleh Akantositosis pada sel darah merah membuatnya lebih mungkin ------terperangkap di limpa dan dihancurkan. Ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut spur cell hemolytic anemia.
Gejala anemia hemolitik dapat meliputi:
-Kotoran berwarna pucat
-Diare
-Kehilangan selera makan
-Muntah
-Pertumbuhan lambat dan berat badan bertambah
-Penyakit kuning
-Sakit perut
-Urin gelap
-Kulit pucat
Akantositosis juga bisa terkait dengan gangguan neurologis. Gejalanya dapat meliputi:
-Gerakan tersentak-sentak
-Kejang otot
-Gaya berjalan tidak normal
-Kesulitan berjalan
-Kejang
-Hilang ingatan
-Linglung
-Kesulitan berbicara
-Lebih cepat marah
-Depresi
-Gangguan obsesif kompulsif
Demikian seluk beluk akantosiosis, problem di sel darah merah.
HATTA MUARABAGJA
Baca :