Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Alter ego kerap dikaitkan dengan identitas disosiatif atau kepribadian ganda. Alter ego diartikan sebagai versi diri yang berbeda, dikutip dari Britannica.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Alter ego diyakini kondisi seseorang membentuk karakter orang lain dalam dirinya secara sadar. Mengutip dari Definitions.net, istilah alter ego muncul dalam penggunaan umum awal abad ke-19. Saat itu, gangguan identitas disosiatif pertama kali dijelaskan oleh para ahli psikologi. Mengutip Collins Dictionary, alter ego seperti sisi lain kepribadian seseorang dari yang biasanya dilihat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: Skizoid, Kepribadian yang Tidak Suka Interaksi Sosial
Ciri alter ego
Dua karakter yang berbeda akan menunjukkan mana yang dominan dan mempengaruhi. Beberapa ciri alter ego:
1. Panik
2. Perilaku yang berbeda
3. Emosi tak stabil
4. Lupa bila alter ego yang menguasai
Merujuk Cleveland Clinic, alter ego kondisi yang memiliki dua atau lebih kepribadian. Alter ego dijadikan motivasi dan pegangan. Karakter ideal dimanfaatkan untuk mengembangkan diri dan mencapai tujuan yang sebelummya tak terjamah.
Mengutip Collins Dictionary, alter ego seperti sisi lain dari kepribadian seseorang dari yang biasanya dilihat. Alter ego diyakini kondisi seseorang membentuk karakter lain dalam dirinya secara sadar. Karakter yang dihidupkan dari gambaran ideal yang dibutuhkan atau diinginkan. Kepribadian atau karakter utama masih memegang kendali penuh atas alter ego yang dimunculkan.
Todd Herman dalam bukunya The Alter Ego Effect: The Power of Secret Identities to Transform Your Life menjelaskan, alter ego bisa menyerupai karakter siapa saja untuk mengungkapkan tingkat ketabahan, keterampilan, dan kreativitas.
"Misalnya, klien saya yang menjalankan perusahaan investasi besar di New York. Ia memanfaatkan karakteristik dan sifat seseorang yang sangat menginspirasinya menjadi pemimpin yang lebih baik, neneknya," kata Todd Herman.
"Dia (nenek) membesarkan empat anak laki-laki sendirian di Manhattan setelah selamat dari Holocaust (semuanya memiliki karier yang sukses)." Ketika menemukan inspirasi baru, ia akan muncul sebagai seorang pemimpin, seluruh sikapnya berubah.
Merujuk Mental Toughness Partners, alter ego dianggap sebagai kepribadian alternatif. Misalnya menggeser identitas diri untuk menyelaraskan dengan kualitas yang diinginkan. Cara itu dianggap membangun ketangguhan mental untuk mengatasi hambatan masalah.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.